Courtesy of Forbes

Dress Hitam: Desainer BIPOC Memimpin Gerakan Ramah Lingkungan

13 Feb 2025, 18.00 WIB

38 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Desainer hitam memainkan peran penting dalam mempromosikan keberlanjutan di industri fashion.
Praktik ramah lingkungan dapat digabungkan dengan kemewahan dalam fashion.
Kesadaran akan dampak lingkungan dari industri fashion semakin meningkat di kalangan konsumen dan desainer.

Musim penghargaan tahun ini tidak hanya menyoroti para nominasi, tetapi juga pernyataan mode yang ditampilkan di karpet merah. Ada pergeseran signifikan menuju keberlanjutan, dengan desainer kulit hitam yang memimpin, menggabungkan praktik ramah lingkungan dengan mode tinggi. Desain inovatif mereka tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga mendukung tanggung jawab lingkungan. Namun, industri mode sering kali menghasilkan limbah besar karena banyak kostum dan set yang hanya digunakan sekali. Menurut Vogue, industri mode bertanggung jawab atas sekitar 10% emisi karbon global, dan beberapa acara penghargaan mulai menerapkan langkah-langkah keberlanjutan, seperti menu berbasis tanaman dan mendorong penggunaan pakaian vintage.

Desainer kulit hitam seperti Aaron Potts dan saudara kembar Bruce dan Glen Proctor menunjukkan bahwa keberlanjutan dan mode mewah dapat berjalan beriringan. Mereka menggunakan bahan daur ulang dan metode produksi etis untuk menciptakan pakaian yang ramah lingkungan. Dengan semakin banyaknya kesadaran akan isu lingkungan, acara penghargaan mendatang diharapkan akan menampilkan mode berkelanjutan, mendorong lebih banyak kolaborasi antara desainer dan tamu untuk menunjukkan couture yang ramah lingkungan. Keberagaman dalam praktik keberlanjutan sangat penting untuk inovasi dan inklusivitas di industri mode, dan kontribusi desainer kulit hitam membantu membentuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Sumber: https://www.forbes.com/sites/monicasanders/2025/02/13/dress-black-bipoc-designers-leading-the-eco-friendly-movement/