Courtesy of Wired

Masa Depan TikTok di AS: Antara Keamanan, Algoritma, dan Perang Media Sosial

06 Feb 2025, 20.31 WIB

166 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

TikTok memiliki algoritma yang sangat efektif dalam menarik perhatian pengguna.
Kekhawatiran tentang privasi dan pengawasan data pengguna menjadi isu utama dalam diskusi tentang TikTok.
Larangan TikTok dapat memiliki dampak besar pada komunitas kreatif dan influencer di seluruh dunia.

Dalam podcast terbaru dari WIRED, para pembawa acara membahas tentang TikTok, sebuah aplikasi media sosial yang sangat populer di kalangan anak muda, terutama Gen Z. Mereka menjelaskan bahwa TikTok berasal dari aplikasi asal China bernama Musical.ly yang diakuisisi oleh ByteDance pada tahun 2017. Meskipun awalnya dikenal sebagai platform untuk video tarian dan lip sync, TikTok kini telah berkembang menjadi tempat untuk berbagai jenis konten, termasuk komentar sosial dan penemuan produk. Namun, ada kekhawatiran tentang bagaimana aplikasi ini mengelola data pengguna, terutama karena kepemilikannya yang berasal dari China.

Diskusi juga mencakup potensi larangan TikTok di AS yang dipicu oleh masalah keamanan nasional dan pengaruh politik. Meskipun ada upaya untuk melarang aplikasi ini, TikTok tetap bertahan dan terus menarik perhatian pengguna. Para pembawa acara mencatat bahwa meskipun TikTok memiliki banyak penggemar, ada juga kekhawatiran tentang dampak negatif dari penggunaan aplikasi ini, seperti waktu yang terbuang dan kurangnya koneksi dengan teman-teman. Mereka berpendapat bahwa meskipun TikTok unik, ada kemungkinan aplikasi lain akan mencoba meniru kesuksesannya, tetapi tidak akan bisa menggantikan pengalaman yang ditawarkan TikTok.

--------------------

Analisis Kami: TikTok mengguncang lanskap media sosial dengan algoritma personalisasinya yang membuat pengguna kecanduan dan konten cepat viral. Namun, ketegangan geopolitik dan kekhawatiran keamanan menjadikan masa depan platform ini sangat tidak pasti, dan bisa memperkuat dominasi perusahaan teknologi besar AS yang kurang inovatif namun lebih bisa diatur.

--------------------

Analisis Ahli:

Lauren Goode: Menyoroti kontroversi keamanan nasional tentang data pengguna TikTok dan pentingnya kebebasan berbicara di situasi pelarangan.

Zoë Schiffer: Membahas dampak algoritma TikTok pada pengguna dan komunitas serta kekhawatiran soal keamanan dan kebijakan pemerintah AS.

Michael Calore: Membawa perspektif budaya konsumen dan bagaimana TikTok mempengaruhi minat dan perilaku pengguna serta masa depan media sosial.

--------------------

What's Next: Jika TikTok benar-benar diambil alih oleh entitas AS atau dilarang, maka akan terjadi konsolidasi pasar media sosial ke tangan beberapa perusahaan raksasa seperti Meta, dan genre baru berupa aplikasi media sosial berbasis AI mungkin muncul, meskipun potensi keberhasilannya diragukan.

Referensi:
[1] https://wired.com/story/uncanny-valley-podcast-12-tiktok-stole-our-hearts/

Pertanyaan Terkait

Apa yang membuat TikTok unik dibandingkan dengan aplikasi media sosial lainnya?

TikTok unik karena algoritmanya yang dapat mempersonalisasi konten untuk pengguna, membuatnya lebih menarik dan adiktif.

Siapa yang memiliki TikTok dan bagaimana sejarahnya?

TikTok dimiliki oleh ByteDance, yang mengakuisisi aplikasi Musical.ly dan mengubahnya menjadi TikTok pada tahun 2017.

Apa saja kekhawatiran terkait data pengguna di TikTok?

Kekhawatiran terkait data pengguna di TikTok mencakup potensi pengawasan oleh pemerintah Tiongkok dan bagaimana data pengguna dapat digunakan.

Bagaimana TikTok mempengaruhi komunitas dan budaya saat ini?

TikTok telah mempengaruhi komunitas dengan menciptakan tren baru, mempopulerkan konten kreatif, dan memberikan platform bagi influencer.

Apa dampak potensial dari larangan TikTok di AS?

Larangan TikTok di AS dapat mengubah cara orang berinteraksi dengan media sosial dan mempengaruhi banyak influencer serta pengguna yang bergantung pada platform tersebut.