Courtesy of CoinDesk
Bitcoin Melonjak di Tengah Lonjakan Inflasi, Apa Rahasianya?
13 Feb 2025, 20.04 WIB
140 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Bitcoin menunjukkan tren kenaikan meskipun ada kekhawatiran inflasi.
- Changpeng Zhao dan anjingnya menjadi pusat perhatian dalam peluncuran memecoin.
- Coinbase dan WLFI menunjukkan aktivitas investasi yang signifikan di pasar crypto.
Crypto Daybook Americas adalah pembaruan harian tentang pasar cryptocurrency yang memberikan informasi terbaru dan prediksi untuk hari-hari mendatang. Bitcoin (BTC) terus mengalami kenaikan harga, mencapai lebih dari Rp 1.60 triliun ($97,000 m) eskipun ada laporan inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan di AS. Meskipun biasanya inflasi yang tinggi dapat membuat investasi berisiko seperti cryptocurrency berhenti, ada tanda-tanda bahwa inflasi mungkin akan menurun dalam beberapa bulan ke depan. Ini memberikan harapan bagi pasar Bitcoin untuk terus tumbuh, terutama dengan banyaknya permintaan dari investor yang membeli Bitcoin untuk jangka pendek.
Di sisi lain, Changpeng Zhao, pendiri Binance, menarik perhatian publik dengan anjing peliharaannya yang bernama Broccoli. Setelah mengungkapkan tentang anjingnya, banyak orang mulai meluncurkan memecoins yang terinspirasi dari Broccoli, dan beberapa di antaranya mengalami lonjakan harga yang signifikan. Namun, setelah hype mereda, harga token tersebut juga turun. Selain itu, ada juga perkembangan di dunia DeFi, di mana protokol yang didukung oleh Trump terus mengakumulasi token Bitcoin dan lainnya.
--------------------
Analisis Kami: Pasar cryptocurrency menunjukkan ketahanan luar biasa meskipun menghadapi kondisi makroekonomi yang menantang seperti inflasi tinggi, ini mengindikasikan bahwa kepercayaan investor terhadap aset digital semakin menguat. Namun, volatilitas akibat faktor spekulatif seperti memecoin tetap menjadi risiko yang harus diwaspadai oleh para investor.
--------------------
Analisis Ahli:
Andre Dragosch: Inflasi kemungkinan akan menurun dalam beberapa bulan ke depan, memberikan 'relief' bagi pasar Bitcoin dan mendorong kenaikan harga sementara.
--------------------
Baca juga: Bitcoin Tembus Kapitalisasi Rp 36.18 quadriliun ($2,2 Triliun) dan Jadi Aset Kelima Terbesar Dunia
What's Next: Harga Bitcoin kemungkinan akan terus naik jika tren historis dan indikator inflasi menurun tetap berlanjut, didukung oleh akumulasi investor dan sikap hati-hati Federal Reserve terhadap penurunan suku bunga.
Referensi:
[1] https://www.coindesk.com/daybook-us/2025/02/14/crypto-daybook-americas-roses-are-red-violets-are-blue-inflation-is-hot-but-bitcoin-shines-through
[1] https://www.coindesk.com/daybook-us/2025/02/14/crypto-daybook-americas-roses-are-red-violets-are-blue-inflation-is-hot-but-bitcoin-shines-through
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan harga Bitcoin baru-baru ini?A
Harga Bitcoin terus naik dan telah melewati $97,000 meskipun ada laporan inflasi yang lebih tinggi dari yang diharapkan.Q
Siapa yang memberikan analisis tentang inflasi dan Bitcoin?A
Andre Dragosch, kepala riset Eropa di Bitwise, memberikan analisis tentang inflasi dan dampaknya terhadap Bitcoin.Q
Apa yang dilakukan Changpeng Zhao terkait dengan memecoin?A
Changpeng Zhao mengungkapkan bahwa anjingnya, Broccoli, menjadi inspirasi untuk peluncuran beberapa memecoin.Q
Apa yang dilakukan Coinbase baru-baru ini?A
Coinbase melaporkan pendapatan yang kuat, mengikuti jejak Robinhood.Q
Apa itu WLFI dan apa yang mereka lakukan?A
WLFI adalah protokol DeFi yang telah mengakumulasi token senilai sekitar $5 juta dalam wrapped bitcoin.