Courtesy of Reuters
Perusahaan teknologi AS memperingatkan bahwa undang-undang yang direncanakan Vietnam dapat menghambat pusat data dan media sosial.
Share
Vietnam berencana untuk memperketat aturan perlindungan data melalui undang-undang baru yang sedang dibahas di parlemen. Undang-undang ini akan mengharuskan perusahaan untuk mendapatkan izin sebelum mentransfer data penting ke luar negeri. Hal ini dikhawatirkan akan menyulitkan perusahaan teknologi dan platform media sosial, seperti Facebook dan Google, dalam menjalankan bisnis mereka di Vietnam, yang merupakan salah satu pasar terbesar untuk layanan online.
Perusahaan-perusahaan teknologi dari Amerika Serikat telah menyampaikan kekhawatiran mereka kepada pemerintah Vietnam, menyatakan bahwa undang-undang ini dapat memperluas akses pemerintah terhadap data pribadi dan menciptakan tantangan besar bagi perusahaan swasta. Jika undang-undang ini disetujui, perusahaan akan diwajibkan untuk berbagi data dengan partai komunis yang berkuasa dan organisasi negara dalam berbagai situasi yang tidak jelas. Hal ini dapat mempengaruhi investasi asing di Vietnam, terutama dalam industri pusat data yang sedang berkembang.
Artikel Serupa
Bisnis
1 bulan lalu
56 dibaca
Eksklusif: Apple dan Meta kemungkinan akan menghadapi denda yang modest akibat pelanggaran DMA, kata sumber.
Teknologi
2 bulan lalu
93 dibaca
Kelompok industri mendesak adopsi cepat label keamanan siber UE yang menguntungkan Big Tech.
Bisnis
2 bulan lalu
128 dibaca
Vietnam membuka jalan bagi Starlink milik Musk, dianggap sebagai "cabang zaitun" di tengah ancaman tarif dari AS.
Teknologi
2 bulan lalu
78 dibaca
DeepSeek mungkin menghadapi tindakan regulasi lebih lanjut, kata pengawas privasi UE.
Teknologi
2 bulan lalu
125 dibaca
Vance memberi tahu orang Eropa bahwa regulasi yang ketat dapat membunuh AI.
Teknologi
3 bulan lalu
151 dibaca
Pengaduan tentang DeepSeek diajukan ke pengawas privasi Belgia.
Bisnis
3 bulan lalu
46 dibaca