Dexus mempromosikan Australia sebagai tempat yang aman, merencanakan penjualan aset senilai ARp 32.89 triliun ($2 miliar) .
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Dexus mempromosikan Australia sebagai tempat yang aman, merencanakan penjualan aset senilai ARp 32.89 triliun ($2 miliar) .

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
18 Februari 2025 pukul 09.48 WIB
84 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Dexus berusaha menjual A$2 miliar aset untuk memperbaiki kinerja keuangannya.
  • Ketidakpastian geopolitik memberikan peluang bagi Australia untuk menarik investasi.
  • CEO Dexus optimis tentang pemulihan pasar properti di Australia.
Dexus, perusahaan pemilik kantor terbesar di Australia, sedang berusaha menjual aset senilai ARp 32.89 triliun ($2 miliar) dalam tiga tahun ke depan di tengah ketidakpastian pasar properti komersial. Mereka telah menyelesaikan 25% dari rencana penjualan ini, meskipun mengalami penurunan 13,9% dalam pendapatan yang disesuaikan selama enam bulan terakhir. Tingginya suku bunga dan strategi untuk menarik penyewa menjadi penyebab penurunan pendapatan. Namun, Dexus optimis bahwa pemotongan suku bunga yang diharapkan dan permintaan kantor yang stabil akan membantu memperbaiki situasi.
CEO Dexus, Ross Du Vernet, percaya bahwa Australia memiliki posisi yang baik untuk menarik investasi di tengah ketidakpastian global, berkat pertumbuhan populasi dan stabilitas pemerintah. Meskipun ada penurunan dalam pendapatan, Dexus berhasil mencatat keuntungan sebesar ARp 169.38 miliar ($10,3 juta) untuk paruh tahun ini, berbanding terbalik dengan kerugian besar pada periode yang sama tahun lalu. Mereka juga mengumumkan distribusi interim dan memperkirakan pendapatan yang disesuaikan untuk tahun keuangan penuh akan sedikit menurun dibandingkan tahun lalu.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan Dexus untuk menarik investor di tengah ketidakpastian geopolitik?
A
Dexus mempromosikan Australia sebagai tempat yang aman untuk berinvestasi di tengah ketidakpastian geopolitik.
Q
Berapa banyak aset yang ingin dijual Dexus dalam tiga tahun ke depan?
A
Dexus ingin menjual aset senilai A$2 miliar dalam tiga tahun ke depan.
Q
Apa yang menyebabkan penurunan pendapatan Dexus?
A
Penurunan pendapatan Dexus disebabkan oleh tiga tahun suku bunga tinggi dan dampak dari insentif untuk menarik penyewa.
Q
Siapa CEO Dexus dan apa pandangannya tentang pasar investasi Australia?
A
CEO Dexus, Ross Du Vernet, percaya bahwa pasar investasi Australia sedang berada di titik terendah dan akan membaik.
Q
Apa yang diharapkan Dexus terkait dengan permintaan merger dan akuisisi di Australia?
A
Dexus mengharapkan Australia akan mendapatkan manfaat dari permintaan merger dan akuisisi domestik dan internasional.

Rangkuman Berita Serupa

Valuasi tinggi perusahaan-perusahaan Australia menghadapi ujian pendapatan yang krusial.Reuters
Finansial
2 bulan lalu
57 dibaca

Valuasi tinggi perusahaan-perusahaan Australia menghadapi ujian pendapatan yang krusial.

Harga rumah di Australia akhirnya mendingin seiring berakhirnya tahun 2024.YahooFinance
Bisnis
4 bulan lalu
95 dibaca

Harga rumah di Australia akhirnya mendingin seiring berakhirnya tahun 2024.

Goodman Group bersinar di antara perusahaan properti Australia dalam dorongan pusat data.Reuters
Bisnis
4 bulan lalu
148 dibaca

Goodman Group bersinar di antara perusahaan properti Australia dalam dorongan pusat data.

Jalur suku bunga untuk menentukan apakah bank-bank Australia dapat mempertahankan valuasi yang tinggi pada tahun 2025.Reuters
Finansial
4 bulan lalu
67 dibaca

Jalur suku bunga untuk menentukan apakah bank-bank Australia dapat mempertahankan valuasi yang tinggi pada tahun 2025.

Jalur suku bunga untuk menentukan apakah bank-bank Australia dapat mempertahankan valuasi yang tinggi pada tahun 2025.YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
70 dibaca

Jalur suku bunga untuk menentukan apakah bank-bank Australia dapat mempertahankan valuasi yang tinggi pada tahun 2025.

India dan Australia mempercerah prospek penjualan saham baru untuk tahun 2025 di Asia Pasifik.Reuters
Finansial
4 bulan lalu
35 dibaca

India dan Australia mempercerah prospek penjualan saham baru untuk tahun 2025 di Asia Pasifik.