Courtesy of CoinDesk
Kontroversi Memecoin LIBRA dan MELANIA: Manipulasi Sniping dan Dugaan Insider Trading
18 Feb 2025, 13.32 WIB
119 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kontroversi seputar peluncuran memecoin dapat mempengaruhi nilai token secara drastis.
- Sniping adalah praktik umum dalam peluncuran memecoin yang dapat menguntungkan beberapa pihak.
- Dukungan politik dapat memiliki dampak besar pada proyek crypto, tetapi juga dapat berbalik menjadi masalah.
Hayden Davis, CEO Kelsier, mengungkapkan bahwa dia meluncurkan dua memecoin kontroversial, LIBRA dan MELANIA. LIBRA diluncurkan dengan dukungan awal dari Presiden Argentina, tetapi nilainya anjlok 95% setelah dia menarik dukungannya. Davis menjelaskan bahwa timnya menggunakan teknik yang disebut "sniping," di mana mereka membeli token segera setelah kontrak diluncurkan, dan dia menegaskan bahwa proyek ini bukan penipuan, melainkan rencana yang gagal dengan Rp 1.64 triliun ($100 juta) yang masih ada di akun yang dia kelola.
Davis juga terlibat dalam peluncuran MELANIA, yang terkait dengan Ibu Negara AS, Melania Trump. Meskipun ada tuduhan insider trading karena pendiri Barstool Sports, Dave Portnoy, mendapatkan pengembalian dana setelah kehilangan uang di LIBRA, Davis menolak klaim tersebut dan menyatakan bahwa keuntungan dalam memecoin sering kali didapat oleh orang-orang yang terlibat dalam proyek tersebut. Kontroversi ini menunjukkan betapa rumitnya dunia cryptocurrency dan bagaimana informasi dapat mempengaruhi nilai token.
--------------------
Analisis Kami: Kejadian ini menunjukkan betapa mudahnya manipulasi dan praktik tidak fair terjadi dalam dunia memecoin yang kurang regulasi. Tanpa transparansi dan akuntabilitas yang ketat, investor kecil akan terus dirugikan oleh permainan besar pelaku di balik layar.
--------------------
Analisis Ahli:
Andreas Antonopoulos: Kasus ini mempertegas pentingnya edukasi dan kehati-hatian dalam investasi kripto karena proyek dengan hype besar sering kali membawa risiko tinggi manipulasi dan penipuan.
Elizabeth Stark: Fenomena sniping dan insider trading di proyek memecoin memperlihatkan kebutuhan mendesak akan standar tata kelola yang lebih baik dalam ekosistem blockchain.
--------------------
What's Next: Kontroversi dan kecurigaan seputar peluncuran memecoin seperti LIBRA dan MELANIA kemungkinan akan meningkatkan pengawasan regulasi dan menimbulkan kepercayaan yang lebih rendah terhadap proyek kripto serupa di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.coindesk.com/business/2025/02/17/javier-milei-memecoin-creator-also-launched-melania-admits-to-sniping-tokens
[1] https://www.coindesk.com/business/2025/02/17/javier-milei-memecoin-creator-also-launched-melania-admits-to-sniping-tokens
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang meluncurkan memecoin LIBRA?A
Memecoin LIBRA diluncurkan oleh Hayden Davis dan timnya di Kelsier.Q
Apa yang terjadi setelah peluncuran LIBRA?A
Setelah peluncuran LIBRA, nilai tokennya turun 95% setelah Presiden Javier Milei menghapus dukungannya.Q
Apa itu sniping dalam konteks memecoin?A
Sniping adalah ketika orang menggunakan bot untuk membeli memecoin beberapa detik setelah kontrak pintar diluncurkan.Q
Siapa yang memberikan dukungan untuk LIBRA melalui tweet?A
Dukungan untuk LIBRA diberikan oleh Presiden Argentina, Javier Milei, melalui sebuah tweet yang kemudian dihapus.Q
Apa yang dikatakan Hayden Davis tentang kontroversi seputar LIBRA?A
Hayden Davis menyatakan bahwa LIBRA bukanlah penipuan, tetapi rencana yang berjalan sangat salah.