Courtesy of CoinDesk
Bagaimana Manajemen Risiko Bisa Membuat Industri Kripto Lebih Aman Setelah FTX
19 Feb 2025, 17.33 WIB
61 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Industri crypto perlu meningkatkan manajemen risiko untuk melindungi investor.
- Likuiditas yang terfragmentasi menjadi tantangan utama setelah keruntuhan FTX.
- Transparansi dalam inovasi sangat penting untuk membangun kepercayaan di pasar crypto.
Industri kripto telah berkembang pesat setelah keruntuhan FTX yang dipimpin oleh Sam Bankman-Fried pada tahun 2023, yang menyebabkan kerugian besar bagi para investor. Dalam acara "Views From Wall Street to Crypto" di Consensus Hong Kong, para ahli dari dunia keuangan tradisional menekankan pentingnya manajemen risiko yang lebih baik di sektor kripto. Mereka menyebutkan bahwa risiko pihak ketiga, yaitu kemungkinan salah satu pihak dalam transaksi tidak memenuhi kewajibannya, lebih tinggi di kripto dibandingkan dengan keuangan tradisional. Oleh karena itu, penting untuk melakukan simulasi dan pengujian stres untuk mengantisipasi risiko tersebut.
Selain itu, para pembicara juga menyoroti pentingnya transparansi dalam inovasi untuk membangun kepercayaan investor. Mereka mencatat bahwa likuiditas, atau kemampuan pasar untuk menyerap pesanan besar tanpa mengubah harga secara drastis, menjadi perhatian utama setelah keruntuhan FTX. Meskipun kedalaman buku pesanan untuk koin utama telah meningkat, distribusi likuiditas yang terfragmentasi di berbagai platform DeFi dan jaringan tetap menjadi tantangan yang harus diatasi.
--------------------
Analisis Kami: Meskipun teknologi di dunia kripto sudah berkembang pesat, risiko inheren seperti counterparty dan volatilitas pasar masih menjadi batu sandungan utama. Koreksi manajemen risiko yang serius dan inovasi transparan harus menjadi prioritas agar kripto benar-benar bisa diterima sebagai instrumen investasi yang aman dan stabil.
--------------------
Analisis Ahli:
Gautam Sharma: Manajemen risiko harus dijalankan secara terus menerus tanpa henti karena volatilitas kripto sangat tinggi dan implikasinya dapat berdampak luas.
Fabio Frontini: Stress testing dan simulasi adalah alat vital untuk memahami bagaimana pasar berjangka kripto beroperasi agar risiko yang tidak terduga bisa diminimalisasi.
Mike Kuehnel: Transparansi dan likuiditas yang tidak terfragmentasi adalah kunci untuk mendapatkan kepercayaan investor dalam pasar kripto yang sangat dinamis.
--------------------
What's Next: Ke depan, ekosistem kripto akan terus meningkatkan penggunaan teknologi keamanan dan manajemen risiko yang canggih, serta muncul regulasi baru yang mengatur transparansi dan pengelolaan likuiditas untuk mencegah krisis serupa FTX.
Referensi:
[1] https://www.coindesk.com/markets/2025/02/19/crypto-has-moved-past-ftx-but-still-needs-24-7-risk-management-brevan-howard-s-cio-believes
[1] https://www.coindesk.com/markets/2025/02/19/crypto-has-moved-past-ftx-but-still-needs-24-7-risk-management-brevan-howard-s-cio-believes
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada FTX dan bagaimana dampaknya terhadap industri crypto?A
FTX mengalami keruntuhan yang menyebabkan hilangnya miliaran dolar kekayaan investor, mempengaruhi kepercayaan di industri crypto.Q
Mengapa manajemen risiko penting dalam perdagangan crypto?A
Manajemen risiko penting untuk mengidentifikasi dan mengurangi potensi kerugian yang dapat terjadi akibat volatilitas pasar.Q
Apa yang dimaksud dengan risiko counterparty dalam konteks crypto?A
Risiko counterparty adalah kemungkinan salah satu pihak dalam transaksi gagal memenuhi kewajibannya, yang lebih tinggi di crypto karena kurangnya perantara.Q
Bagaimana likuiditas mempengaruhi pasar crypto setelah keruntuhan FTX?A
Setelah keruntuhan FTX, likuiditas menjadi perhatian utama karena distribusi likuiditas yang terfragmentasi di berbagai platform DeFi.Q
Apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan investor di pasar crypto?A
Untuk meningkatkan kepercayaan investor, inovasi harus dilakukan dengan transparansi dan ketersediaan data yang jelas.