Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- Permintaan untuk keterampilan teknologi, terutama dalam AI dan analisis data, terus meningkat.
- Kesenjangan keterampilan di sektor teknologi dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan jika tidak ditangani.
- Pendidikan STEM harus ditingkatkan untuk memastikan pasokan tenaga kerja yang terampil di masa depan.
Dalam dekade mendatang, tenaga kerja teknologi di AS diperkirakan akan tumbuh dua kali lipat dibandingkan dengan tenaga kerja secara keseluruhan, dengan permintaan mencapai 7,1 juta pekerjaan pada tahun 2034. Banyak perusahaan tradisional kini bertransformasi menjadi perusahaan berbasis teknologi, seperti supermarket yang membutuhkan pengembang untuk aplikasi belanja online dan bank yang semakin banyak menawarkan layanan secara daring. Namun, ada tantangan besar dalam menemukan bakat teknologi yang diperlukan, dengan kekurangan keterampilan yang diperkirakan akan menyebabkan kerugian ekonomi sebesar Rp 139.78 quadriliun ($8,5 triliun) pada tahun 2030.
Permintaan untuk keterampilan teknologi, terutama dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dan analisis data, terus meningkat. Banyak posisi seperti pengembangan perangkat lunak dan keamanan siber masih sulit diisi, dengan lebih dari 171.000 lowongan pekerjaan yang belum terisi di AS. Selain keterampilan teknis, keterampilan lunak seperti kreativitas, ketahanan, dan kemampuan beradaptasi juga semakin penting. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk mulai belajar tentang teknologi dan keterampilan ini sejak dini agar siap menghadapi tantangan di masa depan.