Bowery Farming menghentikan operasinya.
Courtesy of TechCrunch

Bowery Farming menghentikan operasinya.

05 Nov 2024, 05.43 WIB
89 dibaca
Share
Perusahaan agtech Bowery Farming yang berbasis di New York akan ditutup, menurut laporan dari PitchBook. Bowery Farming dikenal karena membangun pertanian vertikal yang dapat memproduksi sayuran seperti selada, rempah-rempah, dan buah beri. Perusahaan ini telah mengumpulkan lebih dari Rp 11.51 triliun ($700 juta) dari berbagai investor, dan pada tahun 2021, nilai perusahaan ini mencapai lebih dari Rp 32.89 triliun ($2 miliar) . Namun, pada tahun 2023, Bowery Farming mengalami beberapa pemutusan hubungan kerja.
Industri pertanian vertikal ternyata sangat sulit dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa perusahaan lain seperti AeroFarms dan AppHarvest juga telah mengajukan perlindungan kebangkrutan. AeroFarms, yang sebelumnya mengumpulkan lebih dari Rp 4.93 triliun ($300 juta) , kini telah keluar dari kebangkrutan dengan pendanaan penuh. Sementara itu, AppHarvest telah mengumpulkan lebih dari Rp 11.51 triliun ($700 juta) dan melakukan penawaran umum perdana (IPO) senilai Rp 16.45 triliun ($1 miliar) pada tahun 2021.
Sumber: https://techcrunch.com/2024/11/04/bowery-farming-is-ceasing-operations/

Artikel Serupa

Unicorn Baru Terus Bermunculan di Tengah Ketatnya Pasar Modal VenturaTechCrunch
Bisnis
3 bulan lalu
59 dibaca

Unicorn Baru Terus Bermunculan di Tengah Ketatnya Pasar Modal Ventura

Unicorn Baru Terus Bermunculan di Tengah Ketatnya Pasar Modal VenturaTechCrunch
Bisnis
3 bulan lalu
102 dibaca

Unicorn Baru Terus Bermunculan di Tengah Ketatnya Pasar Modal Ventura

Challenges and Risks in Vertical Farming: The Case of Edible Garden AGYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
126 dibaca

Challenges and Risks in Vertical Farming: The Case of Edible Garden AG

Perusahaan pertanian vertikal Plenty mengajukan kebangkrutan setelah mengumpulkan hampir Rp 16.45 triliun ($1 miliar) .TechCrunch
Bisnis
4 bulan lalu
47 dibaca

Perusahaan pertanian vertikal Plenty mengajukan kebangkrutan setelah mengumpulkan hampir Rp 16.45 triliun ($1 miliar) .

Perusahaan Pertanian Berry Agrovision Pertimbangkan IPO Sebelum JuniYahooFinance
Finansial
6 bulan lalu
364 dibaca

Perusahaan Pertanian Berry Agrovision Pertimbangkan IPO Sebelum Juni

Fermata menggunakan visi komputer untuk mendeteksi penyakit dan hama pada tanaman.TechCrunch
Bisnis
6 bulan lalu
96 dibaca

Fermata menggunakan visi komputer untuk mendeteksi penyakit dan hama pada tanaman.

Startup AgTech Inari Mengumpulkan Dana Ekuitas dengan Valuasi Rp 35.69 triliun ($2,17 Miliar) YahooFinance
Bisnis
6 bulan lalu
119 dibaca

Startup AgTech Inari Mengumpulkan Dana Ekuitas dengan Valuasi Rp 35.69 triliun ($2,17 Miliar)