Nuklir vs Energi Terbarukan: Keputusan Australia dapat menambah 2 miliar ton emisi.
Courtesy of InterestingEngineering

Nuklir vs Energi Terbarukan: Keputusan Australia dapat menambah 2 miliar ton emisi.

24 Feb 2025, 19.49 WIB
97 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pembangunan pembangkit listrik nuklir dapat meningkatkan emisi karbon di Australia.
  • Labor Party berfokus pada transisi ke energi terbarukan untuk mencapai target net-zero.
  • Rencana Coalition untuk menggunakan teknologi reaktor modular kecil mungkin tidak dapat diimplementasikan dalam waktu dekat.
Laporan dari badan iklim Australia menyatakan bahwa rencana alternatif untuk membangun tujuh pembangkit listrik tenaga nuklir dapat menyebabkan tambahan dua miliar ton emisi karbon. Ini setara dengan emisi yang dihasilkan oleh industri penerbangan domestik Australia selama 200 tahun. Sementara banyak negara berusaha mengurangi emisi karbon dengan menggunakan sumber energi terbarukan seperti angin dan matahari, teknologi nuklir juga sedang dieksplorasi sebagai pilihan yang lebih bersih. Pemerintah Australia, yang dipimpin oleh Partai Buruh, lebih fokus pada energi terbarukan untuk mencapai tujuan net-zero. Mereka berencana untuk menghentikan penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara yang sudah tua dalam dekade mendatang. Di sisi lain, Partai Koalisi mengusulkan untuk membangun pembangkit nuklir dengan teknologi reaktor modular kecil untuk menjaga harga listrik tetap terjangkau. Namun, laporan menunjukkan bahwa rencana ini dapat memperlambat pengurangan emisi karbon dan menghambat investasi di sektor energi terbarukan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diusulkan oleh Coalition terkait pembangunan pembangkit listrik di Australia?
A
Coalition mengusulkan untuk membangun pembangkit listrik nuklir menggunakan teknologi reaktor modular kecil.
Q
Mengapa Labor Party lebih memilih energi terbarukan dibandingkan nuklir?
A
Labor Party lebih memilih energi terbarukan karena ingin mengurangi emisi karbon dan menghentikan penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.
Q
Apa dampak dari rencana Coalition terhadap emisi karbon di Australia?
A
Rencana Coalition dapat meningkatkan emisi karbon karena akan memperpanjang operasional pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.
Q
Bagaimana Climate Change Authority menilai rencana energi yang diusulkan?
A
Climate Change Authority menilai bahwa rencana energi dari Coalition akan menyebabkan penundaan dalam transisi ke sumber energi bebas karbon.
Q
Apa yang menjadi fokus utama dari rencana Labor Party untuk mencapai target net-zero?
A
Fokus utama Labor Party adalah menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dengan infrastruktur energi terbarukan dalam dekade mendatang.

Artikel Serupa

Permainan Kekuasaan: Ekonomi Nuklir Vs. Energi TerbarukanForbes
Sains
4 bulan lalu
68 dibaca

Permainan Kekuasaan: Ekonomi Nuklir Vs. Energi Terbarukan

Jepang yang menggunakan tenaga nuklir: Pemerintah menargetkan 30 reaktor pada tahun 2040 untuk memenuhi kebutuhan energi.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
116 dibaca

Jepang yang menggunakan tenaga nuklir: Pemerintah menargetkan 30 reaktor pada tahun 2040 untuk memenuhi kebutuhan energi.

Nuklir Vs. Energi Terbarukan: Sumber Energi Mana yang Menang dalam Perlombaan Nol Karbon?Forbes
Sains
4 bulan lalu
117 dibaca

Nuklir Vs. Energi Terbarukan: Sumber Energi Mana yang Menang dalam Perlombaan Nol Karbon?

Perdana Menteri Inggris Berjanji Untuk Mendorong Sektor Energi NuklirForbes
Sains
4 bulan lalu
127 dibaca

Perdana Menteri Inggris Berjanji Untuk Mendorong Sektor Energi Nuklir

Inggris menulis ulang aturan nuklir untuk mempercepat pengembangan reaktor fusi mini untuk tenaga dan lapangan kerja.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
130 dibaca

Inggris menulis ulang aturan nuklir untuk mempercepat pengembangan reaktor fusi mini untuk tenaga dan lapangan kerja.

Google memulai proyek pembangunan energi terbarukan senilai Rp 328.90 triliun ($20 miliar)  untuk mendukung AI.TechCrunch
Sains
6 bulan lalu
101 dibaca

Google memulai proyek pembangunan energi terbarukan senilai Rp 328.90 triliun ($20 miliar) untuk mendukung AI.