Courtesy of Reuters
Microsoft Batalkan Sewa Pusat Data, Apa Tanda Perlambatan AI?
25 Feb 2025, 04.55 WIB
78 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Microsoft membatalkan sewa kapasitas pusat data, menunjukkan potensi oversupply.
- Investor semakin skeptis terhadap investasi besar di infrastruktur AI oleh perusahaan teknologi AS.
- Keberhasilan startup Tiongkok seperti DeepSeek mempengaruhi pandangan pasar terhadap biaya dan inovasi dalam teknologi AI.
Microsoft baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah membatalkan sewa untuk kapasitas pusat data yang cukup besar di Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor bahwa permintaan untuk infrastruktur kecerdasan buatan (AI) mungkin mulai menurun. Meskipun Microsoft tetap berencana untuk menginvestasikan lebih dari Rp 1.32 quadriliun ($80 miliar) dalam AI dan kapasitas cloud tahun ini, beberapa perusahaan terkait seperti Siemens Energy dan Schneider Electric mengalami penurunan harga saham setelah berita ini muncul.
Analisis menunjukkan bahwa Microsoft mungkin telah menyewa lebih banyak kapasitas pusat data daripada yang sebenarnya mereka butuhkan, karena sebelumnya mereka kesulitan menemukan kapasitas yang cukup untuk memenuhi permintaan AI. Meskipun ada pembatalan sewa ini, beberapa analis percaya bahwa Microsoft masih berkomitmen untuk membangun pusat data dan tidak melihatnya sebagai tanda perubahan besar dalam strategi mereka.
--------------------
Analisis Kami: Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun AI tetap menjadi fokus utama, realitas pasar memaksa perusahaan teknologi besar seperti Microsoft untuk mempertimbangkan kembali strategi investasi mereka agar tidak terjebak dengan kapasitas berlebih. Ini juga menandai titik balik penting dalam persaingan global teknologi, dengan tekanan pada efisiensi biaya dan inovasi berkelanjutan menjadi kunci sukses.
--------------------
Analisis Ahli:
Dan Morgan: Tidak melihat ini sebagai perubahan besar dalam prospek makro, Microsoft tetap berkomitmen membangun pusat data.
Mark Moelder: Pembatalan sewa ini mencerminkan kelebihan kapasitas akibat ekspansi cepat sebelumnya dan bisa mengindikasikan permintaan yang melambat.
--------------------
What's Next: Microsoft kemungkinan akan menyesuaikan pembangunan infrastruktur AI secara lebih strategis ke depan, yang dapat menyebabkan volatilitas pasar pada sektor teknologi dan energi terkait pusat data.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/technology/microsoft-shelves-ai-data-center-deals-sign-potential-oversupply-analyst-says-2025-02-24/
[1] https://www.reuters.com/technology/microsoft-shelves-ai-data-center-deals-sign-potential-oversupply-analyst-says-2025-02-24/