Courtesy of Reuters
Tesla Luncurkan Autopilot Baru di Cina, Tapi Paket FSD Dinilai Kurang Memuaskan
25 Feb 2025, 13.33 WIB
117 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pembaruan perangkat lunak Tesla di China tidak memenuhi harapan pemiliknya.
- Tesla menghadapi persaingan ketat dari produsen mobil listrik lokal yang menawarkan teknologi lebih baik dengan harga lebih rendah.
- Regulasi dan pembatasan data di China menjadi tantangan bagi Tesla dalam mengembangkan sistem mengemudi otomatis.
Tesla baru saja meluncurkan pembaruan perangkat lunak autopilot di China yang menambahkan fitur navigasi kota. Namun, banyak pemilik Tesla di China merasa kecewa karena fitur yang ditawarkan tidak sesuai dengan janji Elon Musk. Fitur baru ini termasuk perubahan jalur otomatis dan deteksi lampu lalu lintas, tetapi masih kurang canggih dibandingkan dengan yang tersedia di Amerika Serikat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya data pelatihan tentang jalan dan aturan lalu lintas di China.
Keterlambatan dalam meluncurkan sistem Full Self-Driving (FSD) di China membuat Tesla tertinggal dibandingkan pesaing lokal seperti Huawei, Xiaomi, dan BYD, yang menawarkan fitur mengemudi canggih dengan harga lebih rendah atau bahkan gratis. Meskipun Tesla mengenakan biaya tambahan hampir Rp 148.00 juta ($9,000) untuk akses ke versi terbatas dari FSD, pesaingnya sudah menawarkan sistem yang lebih baik tanpa biaya tambahan. Tesla juga menghadapi tantangan dalam mendapatkan izin dari pemerintah China untuk meluncurkan FSD secara penuh.
--------------------
Analisis Kami: Tesla tampaknya terlalu optimistis dalam menjanjikan kemampuan Full Self-Driving di pasar Cina tanpa memperhitungkan kompleksitas regulasi dan kebutuhan data lokal yang sangat ketat. Keterbatasan ini membuat Tesla harus mengevaluasi ulang strategi teknologi dan bisnisnya agar bisa bersaing secara efektif melawan para pemain lokal yang sudah lebih dulu menguasai pasar dengan produk yang lebih terjangkau dan sesuai kebutuhan konsumen Cina.
--------------------
Analisis Ahli:
Andhika Pratama, Pengamat Otomotif dan AI: Keterbatasan data lokal menjadi hambatan utama untuk pengembangan FSD di Cina, karena data adalah bahan bakar utama artificial intelligence dalam sistem otonom. Jika Tesla tidak bisa mengakses data secara penuh di Cina, maka pengembangannya akan sangat terkendala dan berdampak pada ketertinggalan dibandingkan pesaing domestik.
--------------------
What's Next: Tesla kemungkinan akan terus menghadapi tantangan regulasi dan teknologi di Cina, sehingga berpeluang tertinggal lebih jauh dari kompetitor lokal kecuali mampu berkolaborasi lebih erat dengan pemerintah dan mempercepat pengembangan teknologi berbasis data lokal.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/world/china/tesla-add-city-navigation-features-software-china-2025-02-25/
[1] https://www.reuters.com/world/china/tesla-add-city-navigation-features-software-china-2025-02-25/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diperkenalkan Tesla dalam pembaruan perangkat lunak autopilot di China?A
Tesla memperkenalkan fitur navigasi kota dalam pembaruan perangkat lunak autopilot di China.Q
Mengapa pemilik Tesla di China merasa kecewa dengan pembaruan ini?A
Pemilik Tesla merasa kecewa karena pembaruan tidak memenuhi janji yang telah dibuat oleh Elon Musk dan tidak sebanding dengan fitur yang ditawarkan oleh pesaing.Q
Apa tantangan yang dihadapi Tesla dalam membawa FSD ke China?A
Tesla menghadapi tantangan dari pembatasan teknologi yang diberlakukan oleh pemerintah AS dan China.Q
Bagaimana Tesla dibandingkan dengan pesaingnya di pasar mobil listrik China?A
Tesla tertinggal dibandingkan dengan pesaing seperti BYD dan Xiaomi yang menawarkan fitur mengemudi canggih dengan harga lebih rendah atau gratis.Q
Apa yang sedang dilakukan Tesla untuk meningkatkan kemampuan sistem mengemudi otomatisnya di China?A
Tesla sedang mengembangkan pusat data di China untuk melatih algoritma yang diperlukan untuk kendaraan otonom yang lebih sepenuhnya.