Artikel - Bitcoin Turun di Bawah Rp 1.12 miliar ($68K) saat Pasar Kripto Melemah menjelang Pemilu

Pasar keuangan sangat dipengaruhi oleh ketidakpastian, seperti yang terlihat dalam pergerakan harga bitcoin (BTC) dan peluang kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden. Beberapa hari yang lalu, harga bitcoin hampir mencapai rekor tertinggi di atas Rp 1.21 miliar ($73,700) , didorong oleh meningkatnya peluang Trump untuk menang. Namun, setelah itu, peluang Trump menurun menjadi kurang dari 53%, yang juga menyebabkan harga bitcoin turun hingga Rp 1.11 miliar ($67,600) .

Saat ini, baik peluang Trump maupun harga bitcoin mulai pulih sedikit, dengan Trump berada di 56% dan bitcoin di Rp 1.12 miliar ($68,300) . Namun, secara keseluruhan, pasar cryptocurrency mengalami penurunan, termasuk Cardano (ADA) dan Avalanche (AVAX) yang masing-masing turun hampir 6%. Seorang analis mencatat bahwa pergerakan harga bitcoin sangat terkait dengan peluang pemilihan Trump, menunjukkan betapa pentingnya faktor politik dalam pasar cryptocurrency.

Bitcoin Turun di Bawah Rp 1.12 miliar ($68K) saat Pasar Kripto Melemah menjelang Pemilu

Artikel Serupa

Trump Menang, Bitcoin Tidak Kemungkinan Mengalami Penurunan Harga Besar 'Sell-The-Fact': Omkar Godbole

Bitcoin Mencapai Rekor Baru di Atas Rp 1.23 miliar ($75K) Saat Trump Mendominasi Suara Awal

'Premium Coinbase' Bitcoin Melonjak ke Tingkat Tertinggi Dua Bulan Saat Harga Melebihi Rp 1.22 miliar ($74K) di Tengah Keunggulan Awal Trump

Bitcoin Melampaui Rp 1.15 miliar ($70K) saat Crypto dan Saham AS Naik Awal Hari Pemilihan

Volatilitas Bitcoin Melonjak ke Tingkat Tertinggi dalam 3 Bulan menjelang Pemilihan AS

Kripto Merosot Bersamaan dengan Peluang Kemenangan Trump di Polymarket seiring Meningkatnya Ketidakpastian dan Pengambilan Keuntungan