Courtesy of YahooFinance
Xi Mendesak Pejabat untuk Tetap Tenang Saat AS Meningkatkan Tekanan pada China
26 Feb 2025, 10.30 WIB
185 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Xi Jinping menekankan pentingnya stabilitas sosial dan pemulihan ekonomi.
- Tindakan Trump dapat memperburuk hubungan perdagangan antara AS dan Tiongkok.
- Tiongkok berusaha untuk meningkatkan kepercayaan di sektor swasta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Presiden Tiongkok, Xi Jinping, meminta para pejabat untuk tetap tenang di tengah tantangan domestik dan global, menunjukkan bahwa Beijing akan mengambil pendekatan yang hati-hati terhadap pembatasan perdagangan dan investasi yang baru diterapkan oleh pemerintahan Trump. Dalam pertemuan dengan anggota Politbiro dan Dewan Negara, Xi menekankan pentingnya meningkatkan kemampuan politik dan merespons tantangan yang muncul akibat perubahan situasi. Dia juga mengingatkan para pejabat untuk menjaga stabilitas sosial dan meningkatkan standar hidup masyarakat.
Sementara itu, pemerintahan Trump telah meningkatkan tekanan pada Tiongkok dengan berbagai langkah, termasuk membatasi pengeluaran Tiongkok di sektor strategis seperti teknologi dan energi. Tiongkok sedang berusaha untuk pulih dari perlambatan ekonomi yang berkepanjangan, dan Xi baru-baru ini bertemu dengan pengusaha teknologi untuk mengembalikan kepercayaan di sektor swasta. Ekonom memperkirakan bahwa pertemuan parlemen nasional mendatang akan memperkenalkan langkah-langkah baru untuk mendorong konsumsi.
Sumber: https://finance.yahoo.com/news/xi-urges-officials-stay-calm-033021610.html
Artikel Serupa
Bisnis
4 bulan lalu
164 dibaca
China Mengkritik Trump sebagai 'Dua Muka,' Menyebut Tarif Fentanyl 'Jahat'
Bisnis
4 bulan lalu
138 dibaca
China Berjanji untuk Menjaga Stabilitas saat Trump Mengubah Tatanan Dunia
Bisnis
4 bulan lalu
82 dibaca
Tujuan Pertumbuhan Xi Akan Membutuhkan Stimulus Besar Jika Perang Dagang Memburuk
Bisnis
5 bulan lalu
167 dibaca
Xi Bersiap Mengumumkan Rencana Stimulus China Saat Perang Dagang Memanas
Bisnis
5 bulan lalu
244 dibaca
Trump Menargetkan China dengan Serangan Terbesar Sejauh Ini di Masa Jabatan Kedua
Bisnis
5 bulan lalu
195 dibaca