Penjualan Rumah yang Menunggu di AS Turun ke Level Terendah Rekor karena Cuaca dan Suku Bunga

Penjualan rumah bekas di AS mengalami penurunan drastis pada bulan Januari, mencapai level terendah yang pernah ada. Hal ini disebabkan oleh cuaca dingin yang ekstrem dan harga rumah serta suku bunga hipotek yang tinggi, membuat banyak orang enggan membeli rumah. Data menunjukkan bahwa penandatanganan kontrak untuk rumah bekas turun 4,6% menjadi 70,6, yang merupakan angka terendah sejak data mulai dicatat pada tahun 2001. Penurunan terbesar terjadi di wilayah Selatan, yang mengalami salju berat. Meskipun ada penurunan, ada harapan bahwa penjualan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang, terutama jika cuaca membaik. Namun, harga rumah tetap tinggi, dengan harga median mencapai Rp 6.53 miliar ($396,900) , meningkat 49% dibandingkan lima tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa banyak orang masih kesulitan untuk membeli rumah karena harga yang terus naik dan suku bunga yang tinggi.