Courtesy of InterestingEngineering
Perusahaan rintisan roket asal China, Cosmoleap, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah mengumpulkan lebih dari 100 juta yuan (sekitar Rp 230.23 miliar ($14 juta) ) untuk mengembangkan roket Yueqian yang dapat digunakan kembali dan sistem pemulihannya. Desain roket Yueqian terlihat sangat mirip dengan Starship milik SpaceX, terutama dalam konsep pendaratan menggunakan lengan mekanis yang menyerupai "sumpit". Meskipun Cosmoleap baru didirikan pada Maret 2024, mereka telah meyakinkan para investor bahwa mereka memiliki pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk proyek ambisius ini. Mereka berencana untuk melakukan uji terbang pertama Yueqian pada tahun 2025 atau 2026.
Roket Yueqian akan memiliki tinggi 75 meter dan mampu mengangkut muatan hingga 10.460 kg ke orbit rendah Bumi. Meskipun lebih kecil dari Starship, Cosmoleap juga merencanakan roket yang lebih besar dengan tinggi 126 meter yang dapat mengangkut 100 ton ke orbit rendah Bumi. Meskipun tantangan besar menanti, Cosmoleap bergabung dengan ekosistem luar angkasa swasta yang menjanjikan di China, yang telah melahirkan beberapa perusahaan luar angkasa yang sukses. Mereka berharap dapat meniru pencapaian luar biasa SpaceX, meskipun banyak perusahaan luar angkasa sebelumnya telah gagal.