Courtesy of SCMP
Ikhtisar 15 Detik
- Revisi spesifikasi mesin F119 memicu diskusi tentang kinerja pesawat tempur AS.
- Rasio dorong-berat yang lebih rendah menunjukkan kemungkinan bahwa mesin tersebut tidak memenuhi ekspektasi awal.
- F-22 Raptor tetap menjadi tolok ukur penting dalam pengembangan teknologi penerbangan militer.
Jet tempur F-22 Raptor milik AS menjadi acuan bagi pengembang penerbangan di China. Namun, baru-baru ini terjadi perdebatan mengenai performa mesinnya, Pratt & Whitney F119, setelah informasi di Wikipedia menunjukkan penurunan rasio dorong-terhadap-beratnya sebesar 30 persen. Rasio ini sebelumnya tercatat 10:1, kini menjadi 7:1, yang menimbulkan spekulasi bahwa mesin ini mungkin tidak memenuhi harapan.
Perubahan ini juga mencakup penyesuaian data lain, seperti daya dorong maksimum dan efisiensi bahan bakar. Misalnya, daya dorong maksimum mesin kini tercatat 26.000 pon pada kekuatan menengah, dan 35.000 pon saat afterburner aktif. Hal ini membuat para pengamat mempertanyakan apakah performa mesin F119 telah dibesar-besarkan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi tolok ukur bagi pengembang penerbangan Tiongkok?A
F-22 Raptor menjadi tolok ukur bagi pengembang penerbangan Tiongkok.Q
Apa yang terjadi dengan rasio dorong-berat mesin F119?A
Rasio dorong-berat mesin F119 disesuaikan turun sebesar 30 persen.Q
Mengapa ada perdebatan tentang kinerja mesin F119?A
Perdebatan muncul karena penyesuaian rasio dorong-berat yang menunjukkan mesin mungkin tidak memenuhi ekspektasi.Q
Apa yang dicatat dalam revisi Wikipedia tentang mesin F119?A
Revisi Wikipedia mencatat penurunan dalam spesifikasi kinerja mesin F119, termasuk rasio dorong-berat.Q
Siapa yang mengembangkan mesin F119?A
Mesin F119 dikembangkan oleh Pratt & Whitney.