Courtesy of YahooFinance

ByteDance Tingkatkan Harga Saham Buyback Tunjukkan Optimisme Meski TikTok Terancam Larangan AS

05 Mar 2025, 04.53 WIB

140 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

ByteDance menawarkan harga saham yang lebih tinggi dalam program pembelian kembali untuk karyawan AS.
TikTok menghadapi tantangan terkait larangan di AS karena masalah keamanan nasional.
Kondisi keuangan ByteDance menunjukkan pemulihan setelah penurunan valuasi pada tahun 2023.

Perusahaan ByteDance, yang memiliki TikTok, sedang menawarkan program pembelian kembali saham untuk karyawan di AS dengan harga yang lebih tinggi dari enam bulan lalu. Mereka menawarkan harga Rp 312.29 juta ($189,90) per saham, yang merupakan kenaikan 11% dari harga sebelumnya Rp 2.81 juta ($171) setahun yang lalu dan Rp 2.98 juta ($181) enam bulan lalu. Dengan harga baru ini, nilai ByteDance bisa mencapai sekitar Rp 5.18 quadriliun ($315 miliar) , menunjukkan pemulihan perusahaan setelah penurunan nilai pada tahun 2023.

Meskipun TikTok menghadapi ancaman larangan di AS karena masalah keamanan nasional, ByteDance tetap menunjukkan kekuatan keuangannya. Kongres AS telah mengharuskan ByteDance untuk menjual TikTok sebelum 19 Januari, atau menghadapi larangan. Namun, pada tahun lalu, TikTok sempat ditutup sementara di AS sebelum akhirnya bisa beroperasi kembali setelah Presiden terpilih Donald Trump memberikan penangguhan sementara.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/exclusive-tiktok-parent-bytedance-valuation-215337337.html

Analisis Kami

"Peningkatan harga pembelian kembali saham oleh ByteDance menunjukkan kepercayaan perusahaan terhadap potensi pertumbuhan jangka panjangnya, meski menghadapi tekanan politik yang signifikan. Namun, risiko larangan di AS yang berkelanjutan bisa berdampak negatif pada valuasi dan ekspansi global ByteDance jika tidak segera teratasi."

Analisis Ahli

Mary Meeker

"Langkah ByteDance dalam mengadakan buyback saham menunjukkan bahwa perusahaan tetap optimis terhadap pasar dan potensi pengembangannya, meskipun ada ketidakpastian regulasi besar."

Kevin Werbach

"Isu regulasi yang dihadapi ByteDance bukan hanya masalah bisnis, tapi juga geopolitik, sehingga strategi kepemilikan saham dan pembelian kembali perlu dilihat dalam konteks pertahanan perusahaan terhadap tekanan eksternal."

Prediksi Kami

ByteDance kemungkinan besar akan terus mengelola strateginya dengan agresif untuk mempertahankan operasional TikTok di AS, termasuk mencari mitra atau solusi legal agar dapat memenuhi tuntutan pemerintah AS dan menghindari pelarangan total.