Baidu China akan menerbitkan obligasi yuan karena utang sebesar USRp 9.87 triliun ($600 juta)  jatuh tempo.
Courtesy of SCMP

Rangkuman Berita: Baidu China akan menerbitkan obligasi yuan karena utang sebesar USRp 9.87 triliun ($600 juta) jatuh tempo.

SCMP
DariĀ SCMP
05 Maret 2025 pukul 12.00 WIB
140 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Baidu berencana menerbitkan obligasi untuk memperpanjang profil jatuh tempo utangnya.
  • Perusahaan mengalami penurunan pendapatan akibat kondisi ekonomi yang lesu di Tiongkok.
  • Kompetisi di sektor AI semakin ketat, meskipun bisnis AI Baidu tetap menjadi titik terang.
Perusahaan teknologi asal China, Baidu, berencana untuk menerbitkan obligasi yang menggunakan mata uang yuan di pasar luar negeri. Tujuan dari penerbitan obligasi ini adalah untuk membayar utang yang ada dan mendanai kebutuhan perusahaan secara umum. Ini adalah penerbitan obligasi pertama Baidu sejak tahun 2021, dan dilakukan menjelang jatuh tempo utang sebesar 600 juta dolar AS pada 7 April. Moody's memberikan peringkat A3 untuk obligasi ini, yang menunjukkan posisi kuat Baidu di sektor kecerdasan buatan (AI) dan iklan online di China.
Meskipun Baidu memiliki bisnis AI yang menjanjikan, perusahaan ini melaporkan penurunan pendapatan sebesar 2 persen pada kuartal keempat 2024 dan 1 persen untuk tahun secara keseluruhan. Penurunan ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi China yang lambat, yang berdampak pada pengeluaran iklan. Persaingan di pasar AI semakin ketat, sehingga Baidu perlu terus berinvestasi untuk tetap bersaing.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilaporkan oleh Baidu mengenai pendapatan kuartalan mereka?
A
Baidu melaporkan penurunan 2 persen dalam pendapatan kuartalan untuk kuartal keempat 2024.
Q
Mengapa Baidu berencana menerbitkan obligasi yang didenominasi dalam yuan?
A
Baidu berencana menerbitkan obligasi untuk membayar utang yang ada dan mendanai tujuan korporat umum.
Q
Apa peringkat yang diberikan Moody's untuk obligasi yang akan diterbitkan oleh Baidu?
A
Moody's memberikan peringkat A3 untuk obligasi yang akan diterbitkan oleh Baidu.
Q
Apa tantangan yang dihadapi Baidu dalam sektor AI?
A
Baidu menghadapi kompetisi yang semakin intens di sektor AI dan iklan online.
Q
Bagaimana kondisi ekonomi Tiongkok mempengaruhi pendapatan Baidu?
A
Kondisi ekonomi Tiongkok yang lesu berdampak negatif pada pengeluaran iklan, yang mempengaruhi pendapatan Baidu.

Rangkuman Berita Serupa

Pendapatan Baidu Menurun Setelah Persaingan AI di Tiongkok MemanasYahooFinance
Teknologi
2 bulan lalu
118 dibaca

Pendapatan Baidu Menurun Setelah Persaingan AI di Tiongkok Memanas

Performa Buruk yang Menonjol dari Saham Baidu Menjadi Sorotan Menjelang Hasil yang Akan DatangYahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
59 dibaca

Performa Buruk yang Menonjol dari Saham Baidu Menjadi Sorotan Menjelang Hasil yang Akan Datang

Saham Baidu merosot, menghapus nilai pasar sebesar Rp 39.47 triliun ($2,4 miliar)  di tengah spekulasi mengenai pertemuan Xi.YahooFinance
Teknologi
2 bulan lalu
112 dibaca

Saham Baidu merosot, menghapus nilai pasar sebesar Rp 39.47 triliun ($2,4 miliar) di tengah spekulasi mengenai pertemuan Xi.

Baidu China akan merilis model AI generasi berikutnya tahun ini, lapor CNBC.Reuters
Teknologi
2 bulan lalu
134 dibaca

Baidu China akan merilis model AI generasi berikutnya tahun ini, lapor CNBC.

Robin Li dari Baidu memprediksi lonjakan 'eksponensial' dalam aplikasi AI pada tahun 2025.SCMP
Teknologi
3 bulan lalu
99 dibaca

Robin Li dari Baidu memprediksi lonjakan 'eksponensial' dalam aplikasi AI pada tahun 2025.

Anggota parlemen Inggris memanggil Shein dan Temu untuk diinterogasi mengenai praktik ketenagakerjaan. Mantan bos cryptocurrency Do Kwon akan muncul di pengadilan AS dengan tuduhan penipuan kriminal. Robin Li dari Baidu memprediksi lonjakan 'eksponensial' dalam aplikasi AI pada tahun 2025.SCMP
Teknologi
3 bulan lalu
85 dibaca

Anggota parlemen Inggris memanggil Shein dan Temu untuk diinterogasi mengenai praktik ketenagakerjaan. Mantan bos cryptocurrency Do Kwon akan muncul di pengadilan AS dengan tuduhan penipuan kriminal. Robin Li dari Baidu memprediksi lonjakan 'eksponensial' dalam aplikasi AI pada tahun 2025.