Saham HPE anjlok setelah CEO memberikan pernyataan mengenai pemotongan pekerjaan, hasil yang tidak memenuhi ekspektasi, dan DOGE.
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Saham HPE anjlok setelah CEO memberikan pernyataan mengenai pemotongan pekerjaan, hasil yang tidak memenuhi ekspektasi, dan DOGE.

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
08 Maret 2025 pukul 04.30 WIB
110 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • HPE menghadapi tantangan besar dalam bisnis server yang memaksa mereka untuk memotong tenaga kerja.
  • Diskon agresif dan masalah inventaris telah berdampak negatif pada margin keuntungan HPE.
  • Proyeksi laba HPE untuk tahun fiskal mendatang telah direvisi turun oleh analis setelah laporan keuangan yang mengecewakan.
Hewlett Packard Enterprise (HPE) mengumumkan pemotongan 3.000 pekerjaan, yang setara dengan 5% dari total karyawan mereka, setelah mengalami penurunan laba akibat diskon berlebihan pada produk server. CEO HPE, Antonio Neri, menyatakan bahwa perusahaan berharap dapat menghemat sekitar Rp 5.76 triliun ($350 juta) dari pemotongan ini. Saham HPE turun sekitar 20% setelah pengumuman tersebut, dan perusahaan juga memperingatkan bahwa laba tahun ini akan lebih rendah dari yang diharapkan karena persaingan yang ketat di pasar server dan tarif yang mempengaruhi biaya komponen.
Meskipun penjualan HPE meningkat 16% menjadi Rp 129.09 triliun ($7,85 miliar) , margin laba dari penjualan server turun drastis dari 11,4% menjadi 8,1%. HPE juga mengalami masalah dengan inventaris yang tidak sesuai dengan harga pasar, terutama di segmen server dan teknologi cloud. Untuk kuartal berikutnya, HPE memperkirakan penjualan antara Rp 118.40 triliun ($7,2 miliar) hingga Rp 124.98 triliun ($7,6 miliar) , yang lebih rendah dari perkiraan analis.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan Hewlett Packard Enterprise melakukan pemotongan pekerjaan?
A
Hewlett Packard Enterprise melakukan pemotongan pekerjaan karena tantangan dalam bisnis server, termasuk diskon berlebihan dan margin keuntungan yang menurun.
Q
Berapa banyak pekerjaan yang akan dipotong oleh HPE?
A
HPE akan memotong 3.000 pekerjaan, yang setara dengan 5% dari total tenaga kerjanya.
Q
Apa dampak dari diskon agresif terhadap margin keuntungan HPE?
A
Diskon agresif menyebabkan margin keuntungan HPE di segmen server turun menjadi 8,1%, jauh di bawah 11,4% tahun lalu.
Q
Siapa yang menjadi CEO HPE dan apa komentarnya tentang situasi ini?
A
CEO HPE, Antonio Neri, menyatakan bahwa ini adalah hari yang mengecewakan dan mengakui bahwa ada masalah dalam eksekusi yang harus diperbaiki.
Q
Bagaimana kinerja penjualan HPE dibandingkan dengan estimasi pasar?
A
Kinerja penjualan HPE menunjukkan peningkatan 16% tahun ke tahun menjadi $7,85 miliar, sedikit lebih tinggi dari estimasi pasar sebesar $7,81 miliar.

Rangkuman Berita Serupa

Saham Hewlett Packard Enterprise merosot setelah tarif AS mempengaruhi proyeksi.YahooFinance
Finansial
1 bulan lalu
48 dibaca

Saham Hewlett Packard Enterprise merosot setelah tarif AS mempengaruhi proyeksi.

HPE Turun karena Prospek Laba yang Lemah, Akan Menghapus 3.000 PekerjaanYahooFinance
Finansial
1 bulan lalu
63 dibaca

HPE Turun karena Prospek Laba yang Lemah, Akan Menghapus 3.000 Pekerjaan

Lebih banyak pemutusan hubungan kerja di Bay Area, saat HP dan Autodesk mengumumkan pemotongan pekerjaan.YahooFinance
Bisnis
2 bulan lalu
132 dibaca

Lebih banyak pemutusan hubungan kerja di Bay Area, saat HP dan Autodesk mengumumkan pemotongan pekerjaan.

Penjualan HP Melebihi Perkiraan, Namun Prospeknya MengecewakanYahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
147 dibaca

Penjualan HP Melebihi Perkiraan, Namun Prospeknya Mengecewakan

Apa Pendapat Analis tentang Saham Dell Menjelang Laporan Keuangan?YahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
47 dibaca

Apa Pendapat Analis tentang Saham Dell Menjelang Laporan Keuangan?

HPE mengamankan kesepakatan server AI senilai Rp 16.45 triliun ($1 miliar)  untuk X milik Elon Musk, lapor Bloomberg News.Reuters
Teknologi
3 bulan lalu
115 dibaca

HPE mengamankan kesepakatan server AI senilai Rp 16.45 triliun ($1 miliar) untuk X milik Elon Musk, lapor Bloomberg News.