Apakah Bitcoin Bisa Jadi Pelindung Inflasi Masa Depan Seperti Emas?
Courtesy of YahooFinance

Apakah Bitcoin Bisa Jadi Pelindung Inflasi Masa Depan Seperti Emas?

08 Mar 2025, 21.00 WIB
143 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Bitcoin memiliki potensi untuk menjadi lindung nilai terhadap inflasi di masa depan.
  • Volatilitas harga Bitcoin saat ini menjadi penghalang untuk diakui sebagai investasi jangka panjang yang stabil.
  • Adopsi yang lebih luas oleh investor institusi dan negara dapat membantu menstabilkan harga Bitcoin.
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa yang membuat uang kita kehilangan daya beli. Misalnya, jika kita membeli sesuatu seharga Rp 1.64 juta ($100) pada tahun 1995, barang yang sama sekarang mungkin harganya sekitar Rp 3.42 juta ($208) . Beberapa orang berinvestasi di cryptocurrency seperti Bitcoin sebagai cara untuk melindungi uang mereka dari inflasi. Bitcoin dianggap mirip dengan emas karena jumlahnya yang terbatas dan semakin sulit untuk ditambang. Namun, harga Bitcoin sangat fluktuatif, dan untuk saat ini, belum bisa dianggap sebagai pelindung yang stabil terhadap inflasi.
Agar Bitcoin bisa menjadi investasi yang lebih baik di masa depan, ada beberapa tantangan yang harus diatasi. Pertama, harga Bitcoin perlu lebih stabil agar investor lebih percaya. Kedua, lebih banyak investor institusi harus berinvestasi di Bitcoin. Terakhir, Bitcoin harus lebih tahan terhadap perubahan suku bunga agar bisa dibandingkan dengan emas. Jika Bitcoin berhasil mengatasi tantangan ini, mungkin bisa menjadi pelindung yang baik terhadap inflasi di masa depan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/worried-another-inflation-surge-horizon-140000411.html

Analisis Ahli

Nouriel Roubini (Ekonom)
"Bitcoin terlalu spekulatif dan volatil untuk dijadikan pelindung inflasi yang andal, terutama dalam konteks kebijakan moneter yang ketat."
Andreas Antonopoulos (Ahli Bitcoin dan Penulis)
"Bitcoin memiliki sifat langka dan transparan yang menjadikannya alat pelindung inflasi unik di era digital, namun adopsi dan stabilitas harga adalah kunci keberhasilannya."

Analisis Kami

"Bitcoin memang menunjukkan potensi sebagai aset langka yang bisa mengimbangi efek inflasi, tapi volatilitasnya saat ini terlalu tinggi untuk menjadi pelindung inflasi yang andal. Jika para investor institusional dan regulasi mendukung, Bitcoin bisa tumbuh menjadi alternatif komoditas digital yang bisa menjadi penyimpan nilai di masa depan."

Prediksi Kami

Dalam beberapa dekade mendatang, jika adopsi Bitcoin oleh institusi meningkat dan volatilitasnya menurun, Bitcoin dapat menjadi pelindung inflasi jangka panjang yang efektif, mirip dengan emas.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan lonjakan inflasi yang terjadi sejak 2021?
A
Lonjakan inflasi yang terjadi sejak 2021 disebabkan oleh harga komoditas yang tidak stabil, biaya tenaga kerja yang meningkat, gangguan rantai pasokan, dan konflik geopolitik.
Q
Mengapa Bitcoin dianggap sebagai 'emas digital'?
A
Bitcoin dianggap sebagai 'emas digital' karena sifat kelangkaannya yang meningkat dan mekanisme penambangannya yang mirip dengan emas.
Q
Apa tantangan utama yang dihadapi Bitcoin untuk menjadi investasi yang tahan inflasi?
A
Tantangan utama yang dihadapi Bitcoin termasuk stabilitas harga, menarik lebih banyak investor institusi, dan ketahanan terhadap fluktuasi suku bunga.
Q
Bagaimana perbandingan volatilitas harga Bitcoin dengan harga emas?
A
Harga Bitcoin telah berfluktuasi secara signifikan, dengan rentang harga yang lebih lebar dibandingkan dengan harga emas yang lebih stabil.
Q
Apa yang perlu terjadi agar Bitcoin lebih diterima sebagai mata uang alternatif?
A
Bitcoin perlu mengalami stabilitas harga dan adopsi yang lebih luas oleh negara dan institusi agar dapat diterima sebagai mata uang alternatif.