Courtesy of InterestingEngineering

Tesla Cybertruck Meledak di Las Vegas: Dari Ledakan Hingga Kontroversi Penjualan

11 Mar 2025, 21.08 WIB

285 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Ledakan Cybertruck di Las Vegas melibatkan mantan tentara dan menyebabkan cedera pada tujuh orang.
Elon Musk mengklaim bahwa Cybertruck membantu mengarahkan ledakan dan meminimalkan kerusakan.
Cybertruck yang meledak kini dijual oleh asuransi Turo, meskipun banyak yang berpendapat seharusnya dihancurkan.

Pada Hari Tahun Baru, sebuah Tesla Cybertruck yang dilengkapi dengan kembang api dan bensin meledak di luar hotel Trump di Las Vegas. Pelaku, Matthew Livelsberger, seorang mantan tentara khusus, ditemukan tewas di dalam kendaraan tersebut. Dia diduga mengakhiri hidupnya sendiri sebelum menyebabkan ledakan yang mengakibatkan tujuh orang terluka di sekitarnya. Cybertruck tersebut disewa dari aplikasi penyewaan mobil Turo, dan sekarang asuransi Turo berencana untuk menjualnya untuk mengembalikan kerugian, meskipun banyak yang berpendapat bahwa kendaraan itu seharusnya dihancurkan karena keterkaitannya dengan kekerasan.

CEO Tesla, Elon Musk, sebelumnya menyatakan bahwa Cybertruck tersebut dapat diperbaiki, tetapi kini tampaknya Tesla menyadari bahwa kerusakannya terlalu parah untuk diperbaiki. Meskipun ada kemungkinan seseorang akan membeli dan menyimpan kendaraan tersebut sebagai koleksi aneh, banyak yang berpendapat bahwa sebaiknya kendaraan itu dihancurkan. Selain itu, polisi Las Vegas mengungkapkan bahwa Livelsberger merencanakan ledakan tersebut dengan bantuan teknologi AI, termasuk ChatGPT.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/las-vegas-bombing-cybertruck-listed-sale

Analisis Ahli

Elon Musk

"Cybertruck actually contained the explosion and directed the blast upwards, minimizing damage."

Kevin McMahill

"This is the first known use of ChatGPT to assist in building a destructive device on U.S. soil."

Analisis Kami

"Insiden ini menunjukkan bagaimana teknologi tinggi seperti AI dan kendaraan listrik bisa disalahgunakan untuk hal-hal berbahaya, memicu diskusi penting tentang regulasi dan tanggung jawab platform. Di sisi lain, klaim Tesla terkait ketahanan kendaraan tampak terlalu dini dan optimistis, memperlihatkan gap antara pemasaran dan realitas teknis."

Prediksi Kami

Kemungkinan besar kendaraan itu akan dihancurkan untuk menghindari menjadi benda koleksi bermasalah, sementara kasus penggunaan AI untuk perencanaan kejahatan akan menjadi perhatian keamanan dan regulasi yang semakin ketat di masa depan.