Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Kasus Bocornya Data FIIG, Pentingnya Keamanan Siber di Sektor Keuangan
Courtesy of Reuters
Teknologi
Keamanan Siber

Kasus Bocornya Data FIIG, Pentingnya Keamanan Siber di Sektor Keuangan

13 Mar 2025, 06.17 WIB
34 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • FIIG Securities dituntut oleh ASIC karena gagal dalam keamanan siber.
  • Serangan siber mengakibatkan pencurian data rahasia yang mempengaruhi banyak klien.
  • JPMorgan memiliki keterlibatan dalam pengelolaan aset FIIG selama periode yang dituduhkan.
Otoritas sekuritas Australia, ASIC, mengajukan gugatan terhadap perusahaan pialang FIIG karena diduga gagal menerapkan langkah-langkah keamanan siber yang memadai selama empat tahun. Akibatnya, seorang peretas berhasil masuk ke jaringan TI FIIG dan mencuri sekitar 385 gigabyte data rahasia. Sekitar 18.000 klien diberitahu bahwa informasi pribadi mereka mungkin telah terkompromi. Serangan siber ini terjadi antara 19 Mei hingga 8 Juni 2023 dan beberapa data yang dicuri kemudian muncul di dark web.
Baca juga: Accenture Akuisisi CyberCX untuk Perkuat Pertahanan Siber Australia
ASIC menyatakan bahwa selama periode tersebut, FIIG tidak memperbarui dan memperbaiki perangkat lunaknya dengan baik, serta tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk melindungi diri dari serangan siber. Selama waktu itu, JPMorgan Chase juga memegang aset FIIG dan kliennya yang bernilai antara ARp 47.53 triliun ($2,89 miliar) hingga ARp 60.85 triliun ($3,7 miliar) . ASIC menekankan pentingnya meningkatkan keamanan digital dan ketahanan operasional bagi perusahaan-perusahaan di Australia.
--------------------
Analisis Kami: Kelalaian FIIG dalam memperbarui sistem dan mengalokasikan sumber daya yang memadai menunjukkan kurangnya prioritas dalam keamanan siber yang sangat berisiko di era digital saat ini. Kasus ini harus menjadi peringatan serius bagi semua perusahaan keuangan untuk segera menguatkan protokol keamanan mereka agar melindungi data klien dan reputasi perusahaan.
--------------------
Analisis Ahli:
Bruce Schneier: Kasus FIIG menyoroti pentingnya manajemen risiko siber yang menyeluruh, dan kegagalan dalam dasar-dasar seperti patching dapat membuka pintu bagi serangan yang merugikan skala besar.
--------------------
Baca juga: Optus Digugat Karena Bocornya Data Pribadi Jutaan Pelanggan pada 2022
What's Next: Kasus hukum ini dapat mendorong regulasi yang lebih ketat serta standar keamanan siber yang lebih tinggi bagi perusahaan keuangan di Australia, dan bisa menjadi contoh bagi industri global tentang pentingnya pengelolaan risiko siber yang serius.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/technology/cybersecurity/australia-regulator-sues-fiig-securities-cybersecurity-failures-2025-03-12/

Artikel Serupa

Qantas Dapatkan Perintah Hukum Cegah Data Pelanggan Bocor Usai Peretasan
Qantas Dapatkan Perintah Hukum Cegah Data Pelanggan Bocor Usai Peretasan
Dari Reuters
JPMorgan Akan Kenakan Biaya Akses Data Nasabah, Fintech Terancam Terdampak
JPMorgan Akan Kenakan Biaya Akses Data Nasabah, Fintech Terancam Terdampak
Dari YahooFinance
Ransomware dan Penipuan Siber Meningkat, Infrastruktur Kritis Terancam di 2024
Ransomware dan Penipuan Siber Meningkat, Infrastruktur Kritis Terancam di 2024
Dari Reuters
JPMorgan Ungkap Kinerja Kuartal Pertama dan Waspada Risiko Resesi Global
JPMorgan Ungkap Kinerja Kuartal Pertama dan Waspada Risiko Resesi Global
Dari Reuters
Serangan Siber Terkoordinasi Bobol Dana Pensiun Terbesar Australia
Serangan Siber Terkoordinasi Bobol Dana Pensiun Terbesar Australia
Dari Reuters
JPMorgan Chase Kuasai 5,36% Saham Rio Tinto, Menegaskan Investasi Global
JPMorgan Chase Kuasai 5,36% Saham Rio Tinto, Menegaskan Investasi Global
Dari Reuters
Qantas Dapatkan Perintah Hukum Cegah Data Pelanggan Bocor Usai PeretasanReuters
Teknologi
1 bulan lalu
47 dibaca

Qantas Dapatkan Perintah Hukum Cegah Data Pelanggan Bocor Usai Peretasan

JPMorgan Akan Kenakan Biaya Akses Data Nasabah, Fintech Terancam TerdampakYahooFinance
Finansial
1 bulan lalu
61 dibaca

JPMorgan Akan Kenakan Biaya Akses Data Nasabah, Fintech Terancam Terdampak

Ransomware dan Penipuan Siber Meningkat, Infrastruktur Kritis Terancam di 2024Reuters
Teknologi
3 bulan lalu
113 dibaca

Ransomware dan Penipuan Siber Meningkat, Infrastruktur Kritis Terancam di 2024

JPMorgan Ungkap Kinerja Kuartal Pertama dan Waspada Risiko Resesi GlobalReuters
Finansial
4 bulan lalu
59 dibaca

JPMorgan Ungkap Kinerja Kuartal Pertama dan Waspada Risiko Resesi Global

Serangan Siber Terkoordinasi Bobol Dana Pensiun Terbesar AustraliaReuters
Teknologi
4 bulan lalu
45 dibaca

Serangan Siber Terkoordinasi Bobol Dana Pensiun Terbesar Australia

JPMorgan Chase Kuasai 5,36% Saham Rio Tinto, Menegaskan Investasi GlobalReuters
Finansial
5 bulan lalu
40 dibaca

JPMorgan Chase Kuasai 5,36% Saham Rio Tinto, Menegaskan Investasi Global