Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Defisit APBN Indonesia direncanakan tetap pada 2,53% dari PDB hingga 2025.
- Pada awal tahun ini, defisit APBN sudah mencapai Rp 31,2 triliun, berbeda dengan surplus pada tahun-tahun sebelumnya.
- Proyeksi lembaga internasional menunjukkan kemungkinan pelebaran defisit APBN di tahun ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) Indonesia hingga akhir 2025 akan tetap sesuai target pemerintah, yaitu sebesar Rp 616,2 triliun atau 2,53% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Meskipun di awal tahun ini APBN sudah mengalami defisit sebesar Rp 31,2 triliun, Sri Mulyani menegaskan bahwa postur APBN tetap akan dijaga sesuai dengan undang-undang yang ada.
Sebelumnya, dalam tiga tahun terakhir, APBN Indonesia justru mencatat surplus, yaitu kelebihan anggaran. Namun, tahun ini diperkirakan defisit akan melebar, dengan beberapa lembaga internasional seperti Nomura memprediksi defisit bisa mencapai 3,4%. Sri Mulyani meminta agar tidak terburu-buru dalam mengungkapkan proyeksi defisit lebih lanjut sebelum laporan resmi disampaikan kepada DPR.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dijelaskan oleh Sri Mulyani mengenai defisit APBN hingga akhir 2025?A
Sri Mulyani menjelaskan bahwa defisit APBN hingga akhir 2025 akan tetap sesuai target sebesar Rp 616,2 triliun atau 2,53% dari PDB.Q
Berapa target defisit APBN yang ditetapkan pemerintah?A
Target defisit APBN yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 616,2 triliun.Q
Bagaimana kondisi defisit APBN pada awal tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya?A
Pada awal tahun ini, defisit APBN mencapai Rp 31,2 triliun, berbanding terbalik dengan surplus yang tercatat pada tahun sebelumnya.Q
Apa proyeksi lembaga internasional mengenai defisit APBN tahun ini?A
Lembaga internasional seperti Nomura memproyeksikan defisit APBN tahun ini bisa mencapai 3,4%.Q
Siapa yang menyampaikan informasi mengenai APBN dalam konferensi pers?A
Informasi mengenai APBN disampaikan oleh Sri Mulyani dalam konferensi pers.