Courtesy of Wired
Penghentian USAID Hambat Penanganan Wabah Penyakit di Perbatasan Afrika Tengah
04 Mar 2025, 02.47 WIB
169 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pemotongan anggaran USAID menghambat respons kesehatan global.
- Penyakit dapat dengan cepat menyebar melintasi batas negara, mempengaruhi kesehatan masyarakat internasional.
- Kerjasama antara lembaga kesehatan sangat penting dalam mengatasi wabah penyakit.
Para ahli mengatakan bahwa pembubaran USAID (Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat) oleh Elon Musk dan Departemen Efisiensi Pemerintahnya telah menghambat respons terhadap penyakit yang belum teridentifikasi di perbatasan Uganda dan Republik Demokratik Kongo (DRC). Banyak staf medis yang dipecat, dan laboratorium yang dibangun untuk menangani penyakit zoonosis kini kosong. Sebelumnya, USAID memberikan dukungan penting untuk pemantauan dan pencegahan penyakit, tetapi kini ada kekosongan yang sulit diisi oleh lembaga lain.
Meskipun penyakit ini belum teridentifikasi, ada teori yang menyebutkan bahwa itu mungkin disebabkan oleh keracunan massal atau infeksi virus yang sudah ada sebelumnya. USAID sebelumnya telah menyelamatkan banyak nyawa di DRC, dan pemotongan bantuan ini dapat menyebabkan lonjakan kasus malaria dan kematian. Para ahli memperingatkan bahwa penyakit dapat dengan cepat menyebar dari satu negara ke negara lain, sehingga penting bagi AS untuk memantau dan mengendalikan wabah penyakit di seluruh dunia.
--------------------
Analisis Kami: Penghentian USAID secara tiba-tiba adalah tindakan yang sangat merugikan yang mengabaikan pentingnya kerjasama internasional dalam kesehatan global dan pencegahan penyakit menular. Tanpa dukungan yang memadai, negara-negara rentan akan semakin kesulitan mengendalikan wabah, yang pada akhirnya akan berdampak pada keamanan kesehatan dunia, termasuk bagi AS sendiri.
--------------------
Analisis Ahli:
Tim Allen: Penghentian staf medis lokal dan kekosongan laboratorium menunjukkan dampak langsung yang membahayakan pengendalian penyakit zoonotik di daerah perbatasan kritis.
Nidhi Bouri: Ketiadaan kehadiran USAID di lapangan menciptakan celah besar dalam deteksi dan respons cepat terhadap wabah penyakit.
Martin Edlund: Menghentikan program malaria akan menyebabkan lonjakan kasus dan kematian yang signifikan yang bisa dihindari.
Nicholas Enrich: Kegagalan dalam memberikan akses WHO ke persediaan penting membuktikan bahwa sistem bantuan kemanusiaan tidak efektif saat ini.
--------------------
What's Next: Jika penghapusan bantuan ini tidak segera diperbaiki, wabah penyakit dan malaria akan meningkat drastis di Afrika Tengah, berpotensi menyebar ke negara lain termasuk Amerika Serikat, menyebabkan krisis kesehatan global.
Referensi:
[1] https://wired.com/story/race-to-identify-drcs-mystery-illness-slowed-by-us-aid-cuts-democratic-republic-congo-usaid/
[1] https://wired.com/story/race-to-identify-drcs-mystery-illness-slowed-by-us-aid-cuts-democratic-republic-congo-usaid/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak pemotongan anggaran USAID terhadap respons kesehatan di DRC?A
Pemotongan anggaran USAID telah menciptakan kekosongan dalam respons kesehatan, menghambat upaya penyelidikan dan pengendalian penyakit.Q
Siapa yang terlibat dalam pengendalian penyakit di DRC?A
CDC dan WHO terlibat dalam pengendalian penyakit di DRC, bekerja sama dengan pejabat kesehatan lokal.Q
Apa yang dicurigai sebagai penyebab penyakit yang tidak teridentifikasi di DRC?A
Penyakit yang tidak teridentifikasi di DRC dicurigai sebagai insiden keracunan massal atau kombinasi infeksi pernapasan dan malaria.Q
Mengapa pemotongan bantuan dianggap berbahaya bagi pengendalian malaria?A
Pemotongan bantuan dapat menyebabkan lonjakan kasus malaria dan kematian yang signifikan, menurut model baru.Q
Apa peran CDC dalam situasi kesehatan di DRC?A
CDC memantau situasi dan berupaya memberikan dukungan kepada pejabat DRC.