Pasar Obligasi China Mengubah Nada Terkait Japanifikasi
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Pasar Obligasi China Mengubah Nada Terkait Japanifikasi

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
14 Maret 2025 pukul 05.30 WIB
69 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pasar obligasi China mengalami perubahan signifikan dengan kenaikan yield yang mencerminkan harapan baru.
  • Bank Rakyat China mengadopsi pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan kebijakan moneter Jepang, dengan fokus pada stabilitas mata uang.
  • Sentimen pasar kini lebih positif terhadap saham teknologi, menunjukkan pergeseran dari aset aman ke investasi yang lebih berisiko.
Pasar obligasi China mengalami perubahan besar setelah sebelumnya khawatir akan kondisi ekonomi yang mirip dengan Jepang, di mana terjadi deflasi dan suku bunga rendah. Saat ini, imbal hasil obligasi 10 tahun China telah meningkat di atas 1,9%, menunjukkan bahwa investor mulai lebih optimis. Hal ini terjadi karena Bank Sentral China (PBOC) tidak menurunkan suku bunga dan lebih fokus pada menjaga nilai mata uang, yang membuat biaya pinjaman meningkat. Selain itu, investor kini lebih tertarik pada saham perusahaan teknologi daripada obligasi yang lebih aman. Meskipun ada peningkatan dalam imbal hasil obligasi, kekhawatiran tentang deflasi di China masih ada, terutama setelah data terbaru menunjukkan penurunan harga konsumen. Meskipun pemerintah China mendorong kebijakan yang lebih longgar, PBOC tetap mempertahankan suku bunga dan tidak membeli obligasi baru. Para analis percaya bahwa jika PBOC terus menahan diri dari pemotongan suku bunga, imbal hasil obligasi bisa terus meningkat.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan kenaikan yield obligasi di pasar China?
A
Kenaikan yield obligasi di pasar China disebabkan oleh fokus Bank Rakyat China dalam mempertahankan nilai mata uang dan pengetatan likuiditas.
Q
Bagaimana Bank Rakyat China berperan dalam pasar obligasi?
A
Bank Rakyat China berperan dalam pasar obligasi dengan menahan pemotongan suku bunga dan mengatur likuiditas, yang mempengaruhi biaya pinjaman.
Q
Apa yang dimaksud dengan 'Japanification' dalam konteks ekonomi?
A
'Japanification' merujuk pada periode deflasi dan kebijakan moneter longgar yang dialami Jepang, yang kini dihindari oleh China.
Q
Mengapa investor kini lebih tertarik pada saham teknologi daripada obligasi?
A
Investor kini lebih tertarik pada saham teknologi karena adanya harapan baru dan pertumbuhan di sektor tersebut, dibandingkan dengan aset aman seperti obligasi.
Q
Apa dampak dari kebijakan moneter yang ketat terhadap pertumbuhan ekonomi China?
A
Kebijakan moneter yang ketat dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi China dengan menekan likuiditas dan meningkatkan biaya pinjaman.

Rangkuman Berita Serupa

Diskon Hasil Terluas China terhadap AS Tekan Yuan yang LesuYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
173 dibaca

Diskon Hasil Terluas China terhadap AS Tekan Yuan yang Lesu

Hasil Obligasi Jangka Pendek China Turun ke Level Terendah dalam Dua Dekade Saat Kegilaan Obligasi MeningkatYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
70 dibaca

Hasil Obligasi Jangka Pendek China Turun ke Level Terendah dalam Dua Dekade Saat Kegilaan Obligasi Meningkat

Hasil Obligasi Satu Tahun China Turun ke 1% untuk Pertama Kalinya Sejak 2009YahooFinance
Bisnis
4 bulan lalu
140 dibaca

Hasil Obligasi Satu Tahun China Turun ke 1% untuk Pertama Kalinya Sejak 2009

Imbal Hasil Satu Tahun China Turun ke 1% untuk Pertama Kalinya Sejak 2009YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
52 dibaca

Imbal Hasil Satu Tahun China Turun ke 1% untuk Pertama Kalinya Sejak 2009

Imbal Hasil Satu Tahun China Terjun ke Tingkat Terendah Sejak 2003 karena Harapan Pelonggaran KebijakanYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
82 dibaca

Imbal Hasil Satu Tahun China Terjun ke Tingkat Terendah Sejak 2003 karena Harapan Pelonggaran Kebijakan

Janji 'Lebih Rendah untuk Lebih Lama' China Telah Mengirim Obligasi ke Dalam KetidakpastianYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
30 dibaca

Janji 'Lebih Rendah untuk Lebih Lama' China Telah Mengirim Obligasi ke Dalam Ketidakpastian