Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- Proyek Artemis bertujuan untuk mengembangkan dan menguji drone jarak jauh yang dapat beroperasi dalam lingkungan yang sulit.
- Perusahaan non-tradisional berperan penting dalam inovasi teknologi militer, menawarkan solusi yang lebih cepat dan terjangkau.
- Penggunaan drone dalam konflik Ukraina menunjukkan potensi besar dalam operasi militer dan misi kemanusiaan.
Militer AS berencana untuk menguji drone jarak jauh dari Ukraina untuk pertama kalinya melalui proyek Artemis. Proyek ini bertujuan untuk menilai kemampuan operasional sistem pesawat tanpa awak (UAS) yang dapat digunakan dalam situasi perang elektronik dan ketika dukungan sistem navigasi satelit global terbatas. Empat perusahaan telah mendapatkan kontrak untuk proyek ini, termasuk perusahaan perangkat lunak dari AS yang bekerja sama dengan produsen UAS Ukraina. Mereka berharap dapat menghasilkan prototipe yang sukses pada akhir tahun anggaran 2025.
Di acara Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas, perusahaan Ukraina juga memamerkan drone yang telah berperan penting dalam konflik dengan Rusia. Drone seperti Shrike dan Vampire telah berhasil menghancurkan banyak aset militer Rusia. Selain digunakan untuk misi militer, drone-drone ini juga membantu dalam misi kemanusiaan, seperti mengirimkan bantuan ke daerah yang berbahaya. Ini menunjukkan bagaimana drone dapat menyelamatkan nyawa dan beradaptasi dengan tantangan perang modern.
--------------------
Analisis Kami: Pengujian drone jarak jauh ini bisa jadi game changer dalam peperangan modern, terutama saat menghadapi lawan dengan kemampuan perang elektronik yang kuat. Namun, keberhasilan jangka panjang sangat bergantung pada kemampuan integrasi teknologi dan respons cepat dari angkatan bersenjata dalam mengadaptasi dan mengoperasikan sistem ini di medan perang sebenarnya.
--------------------
Analisis Ahli:
Mark Gunzinger (ahli teknologi militer): Inisiatif seperti Artemis menunjukkan kekuatan dan kecepatan inovasi yang bisa dicapai ketika sektor publik dan swasta berkolaborasi, terutama dalam menghadapi ancaman kompleks dan berlapis-lapis seperti perang modern.
Marta Kepe (pakar drone dan keamanan udara): Drone jarak jauh yang bisa beroperasi tanpa GNSS dan di lingkungan terganggu bisa meredefinisi taktik militer, memperluas dimensi peperangan dengan kontrol dan fleksibilitas yang belum pernah ada sebelumnya.
--------------------
What's Next: Dalam beberapa tahun ke depan, kolaborasi teknologi AS dan Ukraina akan menghasilkan drone militer berbiaya rendah yang canggih dan lebih banyak digunakan secara global, memperkuat kemampuan pertahanan di situasi perang elektronik dan medan tempur yang sulit.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/us-to-test-ukraine-drones
[1] https://interestingengineering.com/military/us-to-test-ukraine-drones
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan proyek Artemis yang dijalankan oleh DIU?A
Tujuan proyek Artemis adalah untuk menilai kemampuan operasional sistem udara tanpa awak (UAS) jarak jauh dalam lingkungan yang terbatas dukungan perang elektronik dan sistem navigasi.Q
Siapa saja perusahaan yang terlibat dalam kontrak proyek Artemis?A
Perusahaan yang terlibat dalam kontrak proyek Artemis termasuk Swan, Dragoon, Aerovironment, dan Auterion.Q
Apa yang diharapkan dari pengujian drone jarak jauh Ukraina?A
Dari pengujian drone jarak jauh Ukraina, diharapkan dapat menghasilkan prototipe yang efektif dan terjangkau untuk digunakan dalam operasi militer.Q
Apa dampak penggunaan drone seperti Shrike dan Vampire dalam konflik Ukraina?A
Penggunaan drone seperti Shrike dan Vampire telah menyebabkan kerusakan signifikan pada aset militer Rusia, meningkatkan efektivitas operasi militer Ukraina.Q
Bagaimana DIU berencana untuk mempercepat pengembangan teknologi militer?A
DIU berencana untuk mempercepat pengembangan teknologi militer dengan bekerja sama dengan perusahaan non-tradisional dan mengadopsi metode yang lebih cepat dan efisien.