Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Peredaran uang palsu dapat merugikan pedagang dan konsumen.
- Pentingnya masyarakat untuk memeriksa keaslian uang yang diterima.
- Langkah cepat dari pemerintah daerah diperlukan untuk menangani masalah ini.
Di Sumatera Barat, ditemukan kasus peredaran uang palsu pecahan 100 ribu rupiah yang meresahkan pedagang dan masyarakat. Hal ini terungkap saat Wakil Gubernur Sumatra Barat, Vasco Ruseimy, melakukan inspeksi di Pasar Pabuokan dan Sembako, Kota Padang. Seorang pedagang melaporkan menerima uang palsu, dan untuk mengatasi masalah ini, pemerintah segera mengganti uang palsu tersebut dengan uang yang sah dan mengamankannya untuk diserahkan kepada pihak berwenang.
Vasco mengingatkan masyarakat, terutama pedagang dan pembeli, untuk lebih berhati-hati dalam memeriksa uang yang diterima. Ia menyarankan agar semua orang memeriksa tanda pengaman pada uang, seperti watermark dan benang pengaman, untuk memastikan uang tersebut asli. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan jika menemukan uang palsu agar dapat mencegah penyebarannya dan menjaga keamanan transaksi, terutama selama bulan Ramadan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan di Sumatera Barat?A
Kasus peredaran uang palsu.Q
Siapa yang melakukan inspeksi mendadak di pasar?A
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasco Ruseimy.Q
Apa jenis uang palsu yang beredar?A
Uang palsu pecahan 100 ribu rupiah.Q
Apa langkah yang diambil oleh Wakil Gubernur setelah menemukan uang palsu?A
Mengganti uang palsu dengan uang yang sah dan mengamankan uang palsu untuk diserahkan kepada pihak berwenang.Q
Mengapa keamanan transaksi penting selama bulan Ramadan?A
Agar masyarakat dapat berbelanja dengan nyaman dan aman.