Courtesy of CNBCIndonesia

Banjir Rendam Ratusan Rumah di Cimanggung, BNPB Imbau Waspada

16 Mar 2025, 12.46 WIB

207 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Banjir di Cimanggung mengakibatkan banyak rumah dan fasilitas umum terendam.
BPBD dan BNPB aktif dalam memberikan bantuan dan melakukan evakuasi.
Masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di masa depan.

Pada Sabtu, 15 Maret, banjir melanda Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang merendam sedikitnya 718 rumah dan berdampak pada 755 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 2.646 jiwa. Banjir terjadi akibat hujan deras dan luapan Sungai Cimande, dengan ketinggian air mencapai 200 sentimeter. Empat desa yang terdampak adalah Desa Cihanjuang, Desa Sindanggalih, Desa Sindangpakuon, dan Desa Sukadana. Selain rumah, dua tempat ibadah dan area persawahan seluas 3,2 hektar juga terancam gagal panen.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang telah memberikan bantuan logistik seperti beras dan selimut, serta mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan warga. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana dan segera evakuasi jika hujan deras terjadi. Setelah banjir, warga juga diingatkan untuk waspada terhadap penyakit yang sering muncul, seperti diare dan demam berdarah. Pemerintah daerah diminta untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi darurat di wilayah mereka.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250316123938-4-618994/banjir-terjang-sumedang-718-rumah-terendam

Analisis Kami

"Banjir yang terjadi di Kecamatan Cimanggung merupakan cermin lemahnya sistem pengelolaan tata ruang dan mitigasi bencana di daerah tersebut. Pendekatan jangka panjang termasuk perbaikan infrastruktur sungai dan edukasi masyarakat harus segera diutamakan agar kejadian serupa dapat diminimalisir."

Analisis Ahli

Ahmad Riza Pulungan (Ahli Kebencanaan)

"Penanganan dampak banjir di Sumedang membutuhkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dengan fokus pada kesiapsiagaan dan perbaikan sistem drainase untuk mengurangi risiko kejadian serupa."

Dwi Ratih Permatasari (Meteorolog BMKG)

"Fenomena banjir ini adalah akibat cuaca ekstrem yang intens dan perlu peningkatan teknologi deteksi dini untuk memberikan peringatan yang lebih cepat dan akurat."

Prediksi Kami

Jika curah hujan dan luapan sungai terus meningkat tanpa penanganan serius, potensi banjir susulan dan dampak kesehatan pasca banjir akan semakin besar dan membahayakan masyarakat sekitar.