Courtesy of CNBCIndonesia

Presiden Resmikan Fasilitas Pemurnian Emas Freeport di Gresik, Tingkatkan Nilai Tambah Dalam Negeri

17 Mar 2025, 11.30 WIB

37 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Fasilitas Precious Metal Refinery di Gresik akan meningkatkan kapasitas produksi logam mulia di Indonesia.
Peresmian oleh Presiden menunjukkan komitmen pemerintah terhadap industri pertambangan dan logam mulia.
PT Freeport Indonesia berkolaborasi dengan Antam untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri.

Presiden RI Prabowo Subianto akan meresmikan fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia di Gresik pada 17 Maret 2025. Fasilitas ini akan memproduksi emas batangan, perak, platinum, dan palladium dengan kapasitas pemurnian sekitar 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun. Setelah meresmikan PMR, Presiden Prabowo juga akan melanjutkan perjalanan ke Sidoarjo untuk meresmikan 17 stadion di berbagai daerah.

Meskipun smelter di Gresik mengalami kebakaran pada Oktober 2024, PT Freeport Indonesia tetap melanjutkan produksi emas batangan. Presiden Direktur Freeport, Tony Wenas, menyatakan bahwa PMR adalah langkah penting untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Selain emas, fasilitas ini juga akan memproduksi mineral lain seperti selenium dan bismut.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250317110520-4-619150/prabowo-akan-resmikan-pabrik-penghasil-50-ton-emas-ini-profilnya

Analisis Kami

"Fasilitas PMR di Gresik menandai langkah strategis bagi industri pertambangan Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri, yang penting untuk kemandirian ekonomi. Langkah ini juga akan mendorong sinergi antar perusahaan pertambangan nasional sehingga mampu menghadapi tantangan pasar global lebih baik."

Analisis Ahli

Tony Wenas

"PMR ini membuktikan keseriusan Freeport dalam melakukan peningkatan nilai tambah logam mulia serta menjaga kesinambungan produksi walaupun ada kendala kebakaran sebelumnya."

Prediksi Kami

Dengan beroperasinya fasilitas PMR ini, produksi logam mulia Indonesia akan meningkat signifikan, memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen emas dan logam mulia, serta mendorong kolaborasi bisnis dalam negeri seperti antara PTFI dan Antam.