Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Penurunan kekayaan Otto Toto Sugiri dan Marina Budiman menunjukkan volatilitas pasar saham.
- Saham PT DCI Indonesia Tbk. mengalami penurunan setelah sebelumnya mengalami kenaikan yang signifikan.
- Kedua tokoh ini merupakan pemain kunci dalam industri teknologi dan data center di Indonesia.
Konglomerat teknologi Indonesia, Otto Toto Sugiri, mengalami penurunan kekayaan yang sangat besar, mencapai US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 26,22 triliun dalam satu hari. Hal ini terjadi karena saham perusahaan data centernya, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), turun drastis hingga 20%. Meskipun kekayaannya menurun, Toto masih berada di posisi ke-6 orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan sekitar US$ 6,5 miliar.
Selain Toto, rekannya Marina Budiman juga mengalami penurunan kekayaan sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 19,66 triliun. Kini, kekayaan Marina tercatat sekitar US$ 4,6 miliar, menempatkannya di posisi ke-8 orang terkaya di Indonesia. Keduanya termasuk dalam daftar orang-orang dengan penurunan kekayaan terbesar dalam sehari menurut Forbes. Toto Sugiri dan Marina Budiman adalah tokoh penting dalam industri teknologi dan data center di Indonesia.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Otto Toto Sugiri?A
Otto Toto Sugiri adalah seorang konglomerat teknologi di Indonesia dan Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk.Q
Apa yang terjadi pada saham PT DCI Indonesia Tbk.?A
Saham PT DCI Indonesia Tbk. mengalami penurunan signifikan, menyentuh batas auto rejection bawah sebesar 20%.Q
Berapa total penurunan kekayaan yang dialami oleh Toto Sugiri?A
Toto Sugiri mengalami penurunan kekayaan sebesar US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 26,22 triliun.Q
Siapa Marina Budiman dan apa perannya di DCI Indonesia?A
Marina Budiman adalah Presiden Komisaris PT DCI Indonesia Tbk. dan telah bergabung dengan perusahaan sejak tahun 2012.Q
Mengapa saham DCII mengalami penurunan setelah keluar dari papan pemantauan khusus?A
Saham DCII mengalami penurunan setelah keluar dari papan pemantauan khusus, yang menyebabkan perubahan drastis dalam harga saham.