Courtesy of Forbes
Setelah terpilihnya Donald Trump sebagai presiden, banyak aktivis iklim dan komunitas keberlanjutan merasa khawatir karena kebijakan yang akan diterapkan dapat menghambat kemajuan dalam menangani perubahan iklim. Trump diperkirakan akan mengurangi regulasi terkait iklim, yang dapat menghalangi upaya perusahaan untuk beralih ke model bisnis yang lebih ramah lingkungan. Meskipun ada tantangan besar, beberapa negara bagian seperti California tetap berkomitmen untuk menerapkan standar iklim yang ketat dan perusahaan besar yang beroperasi di Eropa masih harus memenuhi persyaratan pelaporan iklim.
Di tingkat internasional, Trump mungkin akan menarik Amerika dari perjanjian iklim seperti Paris Agreement, yang dapat mengurangi komitmen iklim negara lain. Namun, banyak kota dan negara bagian di AS telah menunjukkan komitmen mereka untuk tetap beraksi meskipun ada perubahan kebijakan federal. Selain itu, meskipun ada hambatan, pertumbuhan energi terbarukan di AS tetap kuat, terutama di negara bagian yang mendukung energi bersih. Meskipun masa depan kebijakan iklim di bawah Trump tampak sulit, ada harapan bahwa upaya di tingkat negara bagian dan dinamika pasar dapat membantu menjaga momentum menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.