Courtesy of Wired
Elon Musk baru-baru ini mengkritik program kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT, dengan menyatakan bahwa model AI saat ini terlalu "woke" dan "politically correct." Ia berpendapat bahwa AI yang dilatih di San Francisco mengadopsi filosofi orang-orang di sekitarnya, yang menurutnya menciptakan pandangan yang nihilistik. Musk, yang memiliki hubungan dekat dengan kampanye Trump, mungkin menggunakan kritik ini untuk kepentingan bisnisnya, karena ia menjalankan xAI, yang bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar seperti OpenAI dan Google.
Musk juga menyoroti adanya bias politik dalam model AI, yang dapat mempengaruhi cara mereka mendeteksi ujaran kebencian atau informasi yang salah. Penelitian menunjukkan bahwa banyak model AI cenderung memiliki pandangan liberal, tetapi bisa juga menunjukkan bias konservatif tergantung pada topik yang dibahas. Dengan semakin banyaknya penggunaan AI, para peneliti khawatir bahwa bias ini akan semakin parah, dan ada kemungkinan bahwa kelompok politik akan mencoba memanipulasi model AI untuk mempromosikan pandangan mereka sendiri.