Courtesy of YahooFinance
Menghadapi Ketidakpastian Pasar Saham di Era Tarif Trump dan Volatilitas Tinggi
18 Mar 2025, 17.00 WIB
177 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Volatilitas pasar saham sering kali dipicu oleh ketidakpastian kebijakan pemerintah.
- Investor harus mempertimbangkan horizon investasi dan toleransi risiko mereka saat menghadapi fluktuasi pasar.
- Nasihat dari tokoh keuangan seperti J.P. Morgan dan Barry Ritholtz dapat membantu investor mengelola emosi dan membuat keputusan yang lebih baik.
Pasar saham saat ini mengalami fluktuasi yang besar, membuat banyak investor khawatir tentang masa depan investasi mereka. Beberapa ahli mengatakan bahwa penurunan pasar adalah hal yang normal dan sehat, sementara yang lain memperingatkan kemungkinan resesi. Pada bulan Maret, indeks saham seperti Dow Jones dan S&P 500 mengalami penurunan signifikan, tetapi kemudian ada pemulihan yang menunjukkan bahwa pasar bisa berbalik arah dengan cepat.
Banyak orang berpendapat bahwa penting untuk tidak terlalu terpengaruh oleh berita dan tetap fokus pada tujuan investasi jangka panjang. J.P. Morgan, seorang investor terkenal, pernah menyarankan agar orang menjual saham mereka sampai mereka merasa tenang dan tidak khawatir lagi. Ini berarti penting untuk memahami seberapa besar risiko yang bisa kita ambil dan berapa lama kita berencana untuk berinvestasi.
--------------------
Analisis Kami: Pasar saham selalu menjadi cerminan ketidakpastian dan ekspektasi masa depan, namun reaksi berlebihan terhadap berita politik jangka pendek hanya memperburuk situasi. Investor yang bijak harus menyeimbangkan antara kesiapan menghadapi risiko dan fokus pada tujuan jangka panjang agar tidak membuat keputusan emosional yang merugikan.
--------------------
Analisis Ahli:
Barry Ritholtz: Menyarankan untuk mengabaikan kebisingan media dan fokus pada data fundamental karena banyak kebijakan yang diisukan tidak akan benar-benar terlaksana seperti yang diberitakan.
Scott Bessent: Melihat koreksi pasar sebagai hal yang sehat dan normal, memperingatkan bahwa pasar yang terlalu euforia justru berisiko menimbulkan krisis keuangan.
Alan Greenspan: Mengamati masa 'irrational exuberance' pada pasar, namun krisis keuangan baru terpicu oleh faktor lain seperti pasar perumahan, menunjukkan bahwa gejolak saham tidak langsung berarti krisis.
--------------------
What's Next: Volatilitas pasar kemungkinan akan tetap berlanjut sampai kebijakan ekonomi Presiden Trump menjadi lebih jelas, dan investor dengan horizon jangka panjang yang solid kemungkinan dapat menghadapi ketidakpastian dengan lebih baik sementara yang mendekati pensiun harus lebih berhati-hati.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/hiltzik-most-youve-heard-stock-100027844.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/hiltzik-most-youve-heard-stock-100027844.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan volatilitas di pasar saham baru-baru ini?A
Volatilitas di pasar saham disebabkan oleh ancaman tarif yang diusulkan oleh Presiden Trump dan ketidakpastian ekonomi yang dihasilkan.Q
Siapa yang memberikan nasihat untuk 'menjual hingga titik tidur'?A
Nasihat untuk 'menjual hingga titik tidur' diberikan oleh J.P. Morgan.Q
Apa yang dimaksud dengan teori Dow?A
Teori Dow adalah indikator pasar yang menyatakan bahwa pergerakan di Dow industrial harus diikuti oleh pergerakan serupa di indeks transportasi.Q
Mengapa ketidakpastian kebijakan Trump mempengaruhi keputusan bisnis?A
Ketidakpastian kebijakan Trump membuat perusahaan ragu untuk mengambil keputusan bisnis, termasuk perekrutan.Q
Apa yang disarankan oleh Barry Ritholtz kepada investor?A
Barry Ritholtz menyarankan investor untuk mengabaikan kebisingan pasar dan fokus pada apa yang benar-benar terjadi.