Courtesy of CNBCIndonesia

Merger XL Axiata, Smartfren & Smart Telecom Dapat Lampu Hijau OJK

21 Mar 2025, 15.25 WIB

162 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

OJK telah memberikan persetujuan untuk merger antara tiga perusahaan telekomunikasi.
RUPSLB akan membahas beberapa agenda penting termasuk persetujuan merger dan perubahan nama perusahaan.
Merger ini diharapkan dapat menciptakan pemain yang lebih besar dan lebih kompetitif di industri telekomunikasi Indonesia.

PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telecom (ST) telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan merger atau penggabungan usaha. Rencana ini akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Maret 2025, di mana pemegang saham akan memberikan persetujuan untuk penggabungan, perubahan nama perusahaan menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk, dan beberapa agenda lainnya.

Proses integrasi merger ini diperkirakan akan memakan waktu dua hingga tiga tahun, dan diharapkan dapat menciptakan perusahaan yang lebih besar dan kompetitif di industri telekomunikasi Indonesia. Analis memprediksi bahwa setelah merger, perusahaan ini akan memiliki pendapatan yang lebih baik dan dapat memberikan dividen kepada pemegang saham. Selain RUPSLB, EXCL juga akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari yang sama untuk membahas pembagian dividen.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250321134332-17-620629/tok-ojk-setujui-merger-xl-axiata--excl--dan-smartfren-telecom--fren-

Analisis Kami

"Merger antara EXCL, FREN, dan ST merupakan langkah strategis yang sangat penting untuk memperkuat posisi di pasar telekomunikasi yang sangat kompetitif di Indonesia. Walaupun proses integrasi bisa memakan waktu lama dan menimbulkan tantangan operasional, manfaat jangka panjang berupa efisiensi dan pangsa pasar yang lebih besar akan sangat nyata bagi perusahaan dan pemegang saham."

Analisis Ahli

Paula Ruth

"Menyoroti potensi ekspansi EXCL di fixed broadband dan data seluler yang dapat menangkap peluang pasar kompetitif."

Paulus Jimmy

"Memproyeksikan kinerja pasca merger yang lebih baik dengan pendapatan sebesar Rp 36,9 triliun dan laba bersih Rp 2,3 triliun pada 2025, serta menyatakan akan melakukan revisi setelah perkembangan lebih lanjut."

Prediksi Kami

Setelah merger selesai, entitas baru akan menjadi pemain yang lebih besar dan kompetitif di industri telekomunikasi Indonesia, dengan potensi peningkatan pendapatan dan laba bersih yang signifikan dalam beberapa tahun mendatang, meskipun integrasi penuh akan memakan waktu beberapa tahun.