Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- RUKN bertujuan untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.
- PT PLN (Persero) memiliki peran penting dalam pembangunan pembangkit listrik di Indonesia.
- Proyeksi permintaan listrik menunjukkan peningkatan signifikan hingga tahun 2060.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia telah mengeluarkan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang berlaku hingga tahun 2060. Rencana ini bertujuan untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 dan mencakup berbagai kebijakan terkait penyediaan tenaga listrik, proyeksi kebutuhan listrik, serta pengembangan sistem kelistrikan. Dalam rencana ini, diperkirakan kebutuhan listrik akan meningkat dari 539 TWh pada tahun 2025 menjadi 1.813 TWh pada tahun 2060, dengan sebagian besar permintaan berasal dari sektor industri dan rumah tangga.
RUKN juga menekankan pentingnya penggunaan energi baru dan terbarukan, dengan target mencapai 73,6% pada tahun 2060. Selain itu, ada rencana untuk membangun lebih banyak pembangkit listrik yang ramah lingkungan dan mengurangi emisi CO2 hingga nol pada tahun 2059. Investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan pembangkit dan transmisi listrik diperkirakan mencapai lebih dari satu triliun dolar AS hingga tahun 2060.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN)?A
Tujuan RUKN adalah untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.Q
Siapa yang menetapkan RUKN dan kapan?A
RUKN ditetapkan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada 5 Maret 2025.Q
Apa yang menjadi prioritas PT PLN (Persero) dalam RUKN?A
PT PLN (Persero) diberikan prioritas dalam membangun pembangkit listrik yang bersifat fleksibel.Q
Bagaimana proyeksi permintaan tenaga listrik di Indonesia pada tahun 2060?A
Proyeksi permintaan tenaga listrik pada tahun 2060 diperkirakan mencapai sekitar 1.813 TWh per kapita.Q
Apa yang diharapkan dari emisi CO2 pada tahun 2059?A
Emisi CO2 diharapkan mencapai nol pada tahun 2059.