Courtesy of YahooFinance
Samsung Dihukum Bayar Rp 9.88 triliun ($601 Juta) karena Kecurangan Pajak di India
25 Mar 2025, 15.57 WIB
87 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Samsung menghadapi tuntutan pajak besar dari pemerintah India terkait penghindaran tarif.
- Investigasi pajak ini menunjukkan ketatnya pengawasan terhadap perusahaan asing di India.
- Kasus ini dapat mempengaruhi persepsi investor asing terhadap iklim bisnis di India.
India telah memerintahkan Samsung dan eksekutifnya untuk membayar pajak terutang dan denda sebesar Rp 9.88 triliun ($601 juta) karena menghindari tarif pada impor peralatan telekomunikasi penting. Permintaan ini merupakan salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir dan mencakup pajak yang belum dibayar serta denda 100%. Samsung dituduh telah salah mengklasifikasikan barang untuk menghindari tarif, dan mereka mengimpor komponen yang digunakan dalam menara telekomunikasi untuk perusahaan Reliance Jio milik miliarder Mukesh Ambani.
Penyelidikan terhadap Samsung dimulai pada tahun 2021 ketika petugas pajak melakukan penggeledahan di kantor mereka dan menemukan dokumen yang menunjukkan bahwa Samsung tidak membayar pajak untuk impor komponen senilai Rp 12.89 triliun ($784 juta) dari Korea dan Vietnam. Meskipun Samsung membela klasifikasinya dan mengklaim bahwa komponen tersebut tidak dikenakan tarif, pihak berwenang India berpendapat sebaliknya dan menyatakan bahwa Samsung telah melanggar hukum dengan menyajikan dokumen palsu. Samsung kini sedang mempertimbangkan langkah hukum untuk melindungi hak-haknya.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/exclusive-india-slaps-samsung-tax-085724357.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/exclusive-india-slaps-samsung-tax-085724357.html
Analisis Ahli
Dr. Arief Pribadi (Pakard Pajak Internasional)
"Tindakan keras pemerintah India ini merupakan sinyal penting bagi perusahaan multinasional bahwa kepatuhan pajak tidak bisa dianggap enteng di pasar berkembang. Samsung seharusnya memastikan semua pengklasifikasian dan prosedur impor sesuai aturan lokal untuk menghindari risiko hukum dan finansial."
Prof. Siti Mariam (Ekonom dan Pakar Investasi)
"Kasus ini bisa mempengaruhi persepsi investasi asing di India, terutama jika denda dan tuntutan pajak dianggap berlebihan atau tidak transparan. Penting untuk ada keseimbangan antara penegakan hukum dan iklim investasi yang kondusif."
Analisis Kami
"Kasus ini menunjukkan bahwa pemerintah India mulai bersikap tegas dan transparan dalam menegakkan aturan pajak terhadap perusahaan asing, yang memang sudah seharusnya dilakukan untuk melindungi pendapatan negara. Namun, keberanian untuk menindak besar-besaran seperti ini bisa memicu kekhawatiran di kalangan investor asing dan memperlambat arus investasi langsung ke India jika tidak dikelola secara baik."
Prediksi Kami
Kasus ini kemungkinan akan berujung pada proses hukum panjang yang dapat mempengaruhi reputasi Samsung di India dan memicu perusahaan asing lain untuk lebih berhati-hati terkait kepatuhan pajaknya di India.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diperintahkan pemerintah India kepada Samsung?A
Pemerintah India memerintahkan Samsung dan eksekutifnya untuk membayar $601 juta dalam bentuk pajak terutang dan penalti.Q
Mengapa Samsung dikenakan denda pajak yang besar?A
Samsung dikenakan denda pajak yang besar karena diduga menghindari tarif pada impor peralatan telekomunikasi penting.Q
Siapa yang terlibat dalam penyelidikan pajak terhadap Samsung?A
Eksekutif Samsung yang terlibat dalam penyelidikan termasuk Wakil Presiden divisi jaringan, Sung Beam Hong, dan CFO Dong Won Chu.Q
Apa yang menjadi fokus utama dari investigasi pajak ini?A
Fokus utama dari investigasi pajak ini adalah klasifikasi impor 'Remote Radio Head' yang digunakan dalam sistem telekomunikasi 4G.Q
Bagaimana Samsung menanggapi tuntutan pajak tersebut?A
Samsung menanggapi tuntutan pajak tersebut dengan menyatakan bahwa mereka mematuhi hukum India dan sedang menilai opsi hukum untuk melindungi hak mereka.