Courtesy of Reuters
Ikhtisar 15 Detik
- 23andMe mengalami kebangkrutan akibat penurunan permintaan dan pelanggaran data.
- Anne Wojcicki, pendiri perusahaan, mengundurkan diri setelah gagal dalam tawaran akuisisi.
- Pengguna disarankan untuk menghapus data genetik mereka karena kekhawatiran tentang privasi.
23andMe, perusahaan yang terkenal dengan tes DNA untuk mengetahui asal-usul keluarga, baru saja mengajukan kebangkrutan di AS setelah mengalami penurunan permintaan dan masalah keamanan data. Saham perusahaan ini jatuh 50% setelah co-founder Anne Wojcicki mengundurkan diri sebagai CEO. Meskipun mengalami kesulitan, 23andMe telah mendapatkan komitmen pendanaan sebesar Rp 575.58 miliar ($35 juta) untuk terus beroperasi selama proses penjualan. Perusahaan ini pernah mencapai nilai pasar hampir Rp 98.67 triliun ($6 miliar) pada tahun 2021, tetapi permintaan untuk kit tes DNA telah menurun.
Setelah kebocoran data yang mengungkap informasi pribadi hampir 7 juta pelanggan, banyak orang khawatir tentang bagaimana data genetik mereka akan dikelola. Pejabat, termasuk Jaksa Agung California, telah menyarankan pelanggan untuk menghapus data genetik mereka. Meskipun 23andMe menyatakan bahwa proses kebangkrutan tidak akan mempengaruhi cara mereka menyimpan dan melindungi data pelanggan, penting bagi pengguna untuk memahami risiko yang mungkin ada.