Platform integrasi aplikasi yang didukung AI, UnifyApps, mengumpulkan Rp 328.90 miliar ($20 juta)  dari ICONIQ Growth.
Courtesy of TechCrunch

Platform integrasi aplikasi yang didukung AI, UnifyApps, mengumpulkan Rp 328.90 miliar ($20 juta) dari ICONIQ Growth.

TechCrunch
DariĀ TechCrunch
09 Nov 2024, 00.00 WIB
191 dibaca
Share
Saat ini, banyak perusahaan yang ingin menawarkan produk atau layanan berbasis kecerdasan buatan (AI). Meskipun banyak perusahaan tertarik untuk mencoba solusi AI, mereka masih ragu untuk mengadopsinya karena takut AI bisa memberikan informasi yang salah atau "halusinasi". UnifyApps, sebuah startup yang didirikan oleh Pavitar Singh, menawarkan solusi untuk masalah ini dengan menghubungkan aplikasi dan data perusahaan, sehingga memungkinkan mereka untuk membuat chatbot AI yang dapat memverifikasi informasi berdasarkan data perusahaan mereka sendiri. Ini membantu mengurangi risiko kesalahan informasi dari AI.
UnifyApps telah menarik lebih dari 20 pelanggan, termasuk bank besar dan penyedia telekomunikasi, dan baru-baru ini berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 328.90 miliar ($20 juta) untuk pengembangan lebih lanjut. Dengan tim yang terdiri dari 150 karyawan di berbagai lokasi, UnifyApps berkomitmen untuk memastikan produknya berkualitas tinggi agar perusahaan besar dapat mengadopsinya dengan aman. Singh, yang sebelumnya menjabat sebagai CTO di Sprinklr, percaya bahwa pendekatan fokus AI yang diambil oleh UnifyApps memberikan keunggulan di pasar yang sudah ramai ini.

Artikel Serupa

Startup perwakilan penjualan AI sedang berkembang pesat. Jadi, mengapa para VC berhati-hati?TechCrunch
Bisnis
5 bulan lalu
131 dibaca

Startup perwakilan penjualan AI sedang berkembang pesat. Jadi, mengapa para VC berhati-hati?

Empat startup dari batch Musim Gugur YC yang harus diperhatikan oleh perusahaan.TechCrunch
Bisnis
6 bulan lalu
153 dibaca

Empat startup dari batch Musim Gugur YC yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Setelah menjual startup terakhirnya ke IBM, pendiri ini kini ingin membawa 'memori agensi' ke data perusahaan.TechCrunch
Bisnis
6 bulan lalu
147 dibaca

Setelah menjual startup terakhirnya ke IBM, pendiri ini kini ingin membawa 'memori agensi' ke data perusahaan.

CEO Inflection mengatakan bahwa mereka telah berhenti mencoba membuat model AI generasi berikutnya.TechCrunch
Teknologi
6 bulan lalu
161 dibaca

CEO Inflection mengatakan bahwa mereka telah berhenti mencoba membuat model AI generasi berikutnya.

CEO Inflection AI mengatakan bahwa mereka telah berhenti mencoba membuat model AI generasi berikutnya.TechCrunch
Bisnis
6 bulan lalu
103 dibaca

CEO Inflection AI mengatakan bahwa mereka telah berhenti mencoba membuat model AI generasi berikutnya.

CEO Inflection AI mengatakan bahwa mereka telah berhenti mencoba membuat model AI generasi berikutnya.TechCrunch
Teknologi
6 bulan lalu
141 dibaca

CEO Inflection AI mengatakan bahwa mereka telah berhenti mencoba membuat model AI generasi berikutnya.