Courtesy of YahooFinance

Barclays Ingatkan Risiko Besar Tarif AS dan Ancaman Perlambatan Ekonomi

28 Mar 2025, 13.08 WIB

98 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pasar masih kurang memperhitungkan risiko dari tarif yang diumumkan.
Barclays memprediksi perlambatan pertumbuhan AS akibat ketidakpastian kebijakan.
Kaanhari Singh menyoroti pentingnya kepercayaan dalam aktivitas ekonomi.

Kaanhari Singh, Kepala Strategi Cross Asset Asia di Barclays, mengatakan bahwa pasar masih meremehkan risiko dari tarif yang telah diumumkan, terutama di pasar valuta asing (FX). Dia juga mengingatkan bahwa kita belum mempertimbangkan kemungkinan dampak dari apa yang disebut "Hari Pembebasan" Presiden Donald Trump pada 2 April.

Barclays sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi di AS. Menurut Singh, tarif dan ketidakpastian kebijakan dapat merusak kepercayaan dan memperlambat aktivitas ekonomi.

Dalam wawancara di Bloomberg's The Asia Trade, Singh menekankan pentingnya memperhatikan risiko yang mungkin muncul akibat kebijakan perdagangan dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi pasar dan ekonomi secara keseluruhan.

--------------------

Analisis Kami: Pasar cenderung meremehkan risiko dari kebijakan proteksionis yang agresif ini, terutama dalam jangka pendek, sehingga potensi kejutan pasar bisa sangat besar jika tarif baru benar-benar diterapkan. Strategi Barclays yang mengantisipasi perlambatan ekonomi AS sangat tepat mengingat dampak nyata yang sudah mulai dirasakan di sektor keuangan dan perdagangan global.

--------------------

Analisis Ahli:

Kaanhari Singh: Saya percaya pasar saat ini belum menginternalisasi dampak penuh dari tarif yang ada dan yang akan datang, terutama di pasar FX. Posisi kami adalah bersikap hati-hati terhadap pertumbuhan AS yang melambat akibat ketidakpastian kebijakan.

--------------------

What's Next: Ketidakpastian dan potensi eskalasi tarif kemungkinan akan menyebabkan perlambatan ekonomi AS yang lebih dalam serta volatilitas yang meningkat di pasar keuangan dan valuta asing.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/video/markets-still-underpricing-risk-toward-060806048.html