Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Posisi hilal di Indonesia tidak memenuhi kriteria MABIMS.
- 1 Syawal diprediksi jatuh pada 31 Maret 2025.
- Konfirmasi hasil Sidang Isbat dilakukan melalui metode rukyat.
Hasil Sidang Isbat Kemenag untuk menentukan awal bulan Syawal akan disiarkan pada pukul 19.00 WIB hari ini, Sabtu (29/3/2025). Tim Hisab Rukyat Kemenag melaporkan bahwa posisi hilal (bulan sabit) di Indonesia tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Saat matahari terbenam di Jakarta, ketinggian hilal masih negatif, yaitu di bawah ufuk, sehingga hilal terlihat telungkup.
Cecep Nurwendaya, anggota Tim Hisab Rukyat, menjelaskan bahwa di seluruh wilayah Indonesia, tinggi hilal tidak mencapai kriteria minimum 3 derajat dan elongasi minimum 6,4 derajat. Di Jayapura, tinggi hilal mencapai -3,26 derajat, dan di Banda Aceh -1,08 derajat. Hal ini menunjukkan bahwa hilal tidak terlihat di seluruh Indonesia, dan hanya terlihat di negara bagian Amerika.
Dengan kondisi tersebut, 1 Syawal diprediksi akan jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025. Namun, kepastian mengenai awal bulan Syawal ini masih perlu dikonfirmasi melalui metode rukyat, dan hasil akhirnya akan diumumkan setelah Sidang Isbat malam ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang akan disiarkan pada pukul 19.00 WIB hari ini?A
Hasil Sidang Isbat Kemenag akan disiarkan.Q
Apa hasil pemantauan posisi hilal di Indonesia?A
Posisi hilal di Indonesia tidak memenuhi kriteria MABIMS.Q
Apa kriteria yang ditetapkan oleh MABIMS untuk hilal?A
Kriteria MABIMS untuk hilal adalah tinggi minimum 3 derajat dan elongasi minimum 6,4 derajat.Q
Kapan 1 Syawal diprediksi jatuh?A
1 Syawal diprediksi akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.Q
Apa yang perlu dilakukan untuk mengonfirmasi hasil Sidang Isbat?A
Hasil Sidang Isbat perlu dikonfirmasi dengan metode rukyat.