Courtesy of Reuters
Pengadilan Tolak Gugatan Musk Membatalkan Kasus Penipuan Saham Twitter
29 Mar 2025, 05.48 WIB
104 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Elon Musk menghadapi gugatan hukum terkait pengungkapan investasi di Twitter.
- Pengadilan menemukan bukti yang cukup untuk melanjutkan kasus ini.
- Gugatan ini menunjukkan pentingnya transparansi dalam investasi saham.
Seorang hakim di Amerika Serikat menolak permohonan Elon Musk untuk menghentikan gugatan yang mengklaim bahwa dia telah menipu pemegang saham Twitter (sekarang dikenal sebagai X) dengan menunda pengungkapan investasi awalnya. Hakim Andrew Carter mengatakan bahwa pemegang saham telah memberikan bukti yang cukup bahwa Musk mungkin berniat melakukan penipuan melalui pengajuan regulasi yang tidak tepat dan tweet yang menyesatkan tentang masa depan Twitter. Gugatan ini dipimpin oleh Oklahoma Firefighters Pension and Retirement System, yang menyatakan bahwa Musk mengabaikan batas waktu untuk mengungkapkan bahwa dia telah membeli 5% saham Twitter.
Musk baru mengungkapkan bahwa dia memiliki 9,2% saham Twitter 11 hari setelah batas waktu yang ditentukan, yang menurut penggugat mengakibatkan kerugian lebih dari Rp 3.29 triliun ($200 juta) bagi mereka karena mereka menjual saham Twitter pada harga yang lebih rendah. Hakim juga mencatat bahwa pengungkapan Musk bisa dianggap menyesatkan karena menunjukkan bahwa dia melakukan investasi "pasif" dan tidak berencana untuk membeli perusahaan tersebut.
Selain itu, dua tweet Musk pada Maret 2022, di mana dia menyatakan bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk membuat pesaing Twitter dan merespons saran untuk membeli Twitter, juga menjadi bagian dari gugatan. Meskipun pengacara Musk berargumen bahwa tweet tersebut menunjukkan niat baik, hakim menemukan bahwa argumen dari pemegang saham lebih meyakinkan. Saham Twitter naik 27% setelah Musk mengungkapkan kepemilikan sahamnya.
--------------------
Analisis Kami: Kasus ini menunjukkan pentingnya transparansi dalam pasar saham, apalagi bagi investor besar seperti Elon Musk yang dapat mempengaruhi harga saham secara signifikan. Jika pengadilan akhirnya memutuskan bahwa Musk memang menipu, ini bisa menjadi preseden yang kuat untuk memperketat regulasi serta pengawasan terhadap pengungkapan investasi di perusahaan publik.
--------------------
Analisis Ahli:
Jonathan Stempel: Laporan mendalam dengan fokus pada aspek hukum yang menggambarkan dinamika perkara dan argumen kedua belah pihak.
Andrew Carter: Sebagai hakim, ia menunjukkan ketelitian dalam menilai bukti dan argumen terkait potensi penipuan oleh Musk, memberikan ruang bagi pengajuan tuntutan lebih lanjut yang valid.
--------------------
What's Next: Kasus hukum ini kemungkinan akan berlanjut dengan proses persidangan yang mendalam, dan dapat mempengaruhi bagaimana pengungkapan investasi besar harus dilakukan di masa depan terutama oleh figur publik dan investor besar.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/legal/elon-musk-must-face-fraud-lawsuit-over-disclosure-twitter-stake-2025-03-28/
[1] https://www.reuters.com/legal/elon-musk-must-face-fraud-lawsuit-over-disclosure-twitter-stake-2025-03-28/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dituduhkan kepada Elon Musk dalam gugatan ini?A
Elon Musk dituduh melakukan penipuan terhadap pemegang saham Twitter dengan menunda pengungkapan investasi awalnya.Q
Mengapa pengadilan menolak permohonan Musk untuk membatalkan gugatan?A
Pengadilan menyatakan bahwa pemegang saham telah cukup mengajukan bukti bahwa Musk berniat melakukan penipuan.Q
Apa yang dilakukan Musk yang dianggap merugikan pemegang saham Twitter?A
Musk dianggap merugikan pemegang saham karena menunggu terlalu lama untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya, yang menyebabkan mereka menjual saham pada harga yang lebih rendah.Q
Apa yang terjadi pada harga saham Twitter setelah Musk mengungkapkan kepemilikannya?A
Harga saham Twitter naik 27% setelah Musk mengungkapkan bahwa ia memiliki 9,2% saham.Q
Siapa yang mengajukan gugatan terhadap Elon Musk?A
Gugatan diajukan oleh Oklahoma Firefighters Pension and Retirement System.