Courtesy of SCMP

Trump mengurangi risiko pengalihan otak sains AS saat Eropa dan China menunggu dengan tangan terbuka.

30 Mar 2025, 08.00 WIB

91 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Kebijakan penelitian di bawah Trump dapat menyebabkan pengunduran diri besar-besaran ilmuwan dari AS.
Eropa dan Kanada menjadi tujuan utama bagi ilmuwan yang mencari dukungan untuk penelitian.
Nature melakukan survei yang menunjukkan kekhawatiran besar di kalangan ilmuwan tentang masa depan penelitian di AS.

Sebuah jajak pendapat terbaru yang dilakukan oleh jurnal ilmiah Nature menunjukkan bahwa lebih dari 75 persen peneliti muda di Amerika Serikat mempertimbangkan untuk meninggalkan negara mereka. Alasan utama mereka adalah perubahan kebijakan dan pendanaan penelitian ilmiah yang drastis sejak Presiden Donald Trump kembali berkuasa. Banyak peneliti khawatir tentang kemungkinan pemotongan dana besar-besaran untuk penelitian yang dapat merugikan laboratorium di seluruh negeri.

Dalam jajak pendapat tersebut, sekitar 1.200 ilmuwan yang berbasis di AS menyatakan bahwa mereka ingin pindah ke negara yang lebih mendukung penelitian ilmiah. Eropa dan Kanada menjadi tujuan favorit mereka, dan beberapa universitas di Eropa sudah mulai menarik perhatian para peneliti yang ingin pindah.

Selain itu, meskipun tidak disebutkan secara lengkap, China juga menjadi salah satu negara yang menarik banyak ilmuwan dari AS dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa banyak peneliti mencari tempat yang lebih baik untuk melanjutkan pekerjaan mereka di bidang sains.

Sumber: https://www.scmp.com/news/china/science/article/3304428/if-us-bleeds-scientists-amid-trump-cuts-europe-and-china-will-be-waiting-open-arms?module=top_story&pgtype=subsection