Courtesy of NatureMagazine

"Advokasi Long COVID: Perjuangan untuk Penelitian dan Dukungan di Tengah Krisis"

07 Apr 2025, 07.00 WIB

100 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Advokasi pasien dapat mempengaruhi keputusan pendanaan penelitian.
Long COVID masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan.
Penelitian tentang long COVID menghadapi tantangan besar di bawah administrasi saat ini.

Advokat dan peneliti Long COVID di Amerika Serikat berhasil membalikkan keputusan pemerintah yang membatalkan dana penelitian untuk proyek-proyek terkait Long COVID. Setelah pemerintah menghentikan pendanaan untuk banyak proyek penelitian pada akhir Maret, para aktivis dan peneliti melakukan kampanye advokasi yang gigih untuk mendapatkan dukungan dari anggota Kongres. Dalam waktu singkat, keputusan tersebut dibatalkan, tetapi kekhawatiran akan pemotongan dana di masa depan tetap ada.

Long COVID mempengaruhi jutaan orang di AS, dan sebuah studi memperkirakan bahwa 11 juta orang saat ini mengalami kondisi ini, yang menyebabkan kerugian ekonomi lebih dari Rp 2.51 quadriliun ($152,6 miliar) setiap tahun. Meskipun ada harapan dari beberapa advokat bahwa inisiatif penelitian Long COVID senilai Rp 29.60 triliun ($1,8 miliar) yang didanai oleh Kongres akan aman, NIH tetap membatalkan banyak hibah penelitian, termasuk studi tentang Long COVID pada anak-anak.

Kekhawatiran semakin meningkat setelah HHS, yang dipimpin oleh Robert F. Kennedy Jr., menutup kantor penelitian Long COVID dan memberhentikan stafnya. Banyak penelitian yang dibatalkan berfokus pada pemahaman biologi Long COVID dan dampaknya pada anak-anak, yang sangat penting untuk menemukan pengobatan yang efektif. Para advokat terus berjuang untuk mendapatkan dukungan dan pendanaan yang diperlukan untuk penelitian ini.

Sumber: https://nature.com/articles/d41586-025-00995-3