Courtesy of Forbes
Kemenangan mengejutkan Donald Trump dalam pemilihan presiden 2024 menimbulkan kekhawatiran di kalangan komunitas lingkungan, karena banyak yang takut bahwa kebijakan iklim dan undang-undang penting yang telah ditetapkan oleh pemerintahan Biden akan dibatalkan. Selama kampanye, isu perubahan iklim tidak menjadi fokus utama, padahal pemerintahan Biden telah berhasil mengesahkan beberapa undang-undang penting untuk mendukung transisi ke ekonomi energi bersih. Meskipun ada kemungkinan Trump dapat membatalkan beberapa kebijakan tersebut, banyak dana dari undang-undang ini mengalir ke negara bagian yang dikuasai Partai Republik, sehingga pembatalan tersebut mungkin tidak populer di kalangan anggota partai sendiri.
Meskipun Trump mungkin akan mengubah atau menghapus beberapa peraturan yang ditetapkan oleh Biden, seperti standar efisiensi kendaraan dan batas emisi pembangkit listrik, banyak proyek energi terbarukan tetap penting dan mungkin tidak akan terpengaruh secara signifikan. Beberapa anggota Partai Republik mendukung inisiatif energi bersih, dan ada harapan bahwa meskipun ada perubahan kebijakan, pertumbuhan energi hijau akan tetap berlanjut, terutama di negara bagian yang dikuasai Partai Republik. Namun, tantangan besar tetap ada, terutama jika Trump memutuskan untuk menarik kembali Amerika dari perjanjian iklim internasional seperti Perjanjian Paris.