Courtesy of YahooFinance
JPMorgan Turunkan Target Harga Saham Internet karena Risiko Resesi AS
Memberikan informasi tentang penurunan target harga oleh JPMorgan pada beberapa perusahaan internet besar dan alasan di balik keputusan tersebut.
08 Apr 2025, 23.30 WIB
171 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- JPMorgan menurunkan harga target untuk beberapa perusahaan internet terkemuka.
- Kekhawatiran terhadap resesi mempengaruhi proyeksi harga saham.
- Saham AI dianggap lebih menjanjikan dibandingkan saham internet tradisional.
Amerika Serikat - JPMorgan baru-baru ini menurunkan target harga pada 25 perusahaan di sektor internet, termasuk nama-nama besar seperti Meta, Amazon, Alphabet, dan Netflix. Penurunan ini disebabkan oleh masalah ekonomi makro yang diperkirakan akan mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan tersebut.
Bank ini memperkirakan ada 60% kemungkinan resesi di Amerika Serikat tahun ini dan mengharapkan GDP riil menurun secara substansial pada paruh kedua tahun 2025. Meskipun demikian, JPMorgan tetap memberikan rating Overweight pada keempat perusahaan besar tersebut.
JPMorgan juga menyatakan bahwa perusahaan e-commerce, perjalanan online, dan iklan digital akan paling terpengaruh oleh tren negatif makro, sementara perusahaan cloud, makanan, dan streaming akan lebih sedikit terpengaruh.
--------------------
Analisis Kami: Penurunan target harga ini mencerminkan ketidakpastian ekonomi yang tinggi dan kekhawatiran terhadap resesi yang akan memengaruhi hampir semua sektor internet, terutama yang bergantung pada konsumsi ritel dan iklan. Namun, fokus pada saham AI sebagai alternatif investasi menunjukkan bahwa teknologi ini masih menjadi sektor unggulan dengan potensi pertumbuhan yang signifikan di masa depan.
--------------------
Analisis Ahli:
JPMorgan Analyst: Resesi yang mendekat akan memberi tekanan besar pada pendapatan perusahaan digital, khususnya e-commerce dan online travel, tapi sektor cloud dan streaming diperkirakan lebih tahan banting.
Tech Market Strategist: Saham AI adalah pilihan investasi yang lebih bijak saat ini karena transformasi teknologi dan permintaan yang tumbuh cepat, meskipun beberapa saham AI utama juga mengalami volatilitas.
--------------------
What's Next: Banyak perusahaan internet besar akan menghadapi tekanan penurunan harga saham sepanjang tahun 2025, terutama sektor e-commerce dan digital ads, sementara saham AI berpotensi menunjukkan pertumbuhan yang lebih stabil dan cepat.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/jpmorgan-cuts-price-targets-many-163010128.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/jpmorgan-cuts-price-targets-many-163010128.html