Courtesy of YahooFinance

Block Didenda Besar di New York karena Gagal Mematuhi Aturan Anti Pencucian Uang

Menginformasikan tentang denda yang dikenakan pada Block karena kegagalan dalam kepatuhan terhadap peraturan anti pencucian uang dan tindakan yang diambil untuk memperbaiki masalah tersebut.

11 Apr 2025, 04.15 WIB

131 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Block menghadapi denda besar akibat pelanggaran kepatuhan terhadap regulasi pencucian uang.
Cash App, sebagai produk utama Block, terlibat dalam masalah kepatuhan yang menyebabkan denda.
Regulator mengambil langkah tegas dengan menunjuk pengawas independen untuk memastikan perbaikan yang diperlukan dilakukan.

New York, United States - Block mengalami tahun 2025 yang sulit dengan regulator risiko, dengan denda terbaru sebesar Rp 657.80 miliar ($40 juta) di New York karena kekurangan dalam pemeriksaan pelanggan dan transaksi. New York State Department of Financial Services menemukan kegagalan signifikan dalam kepatuhan Block terhadap Bank Secrecy Act dan peraturan anti pencucian uang. Pelanggaran ini terkait dengan aplikasi transfer uang Block, Cash App, yang merupakan bagian besar dari bisnis konsumen dan merchant Block.

Block juga menghadapi denda sebesar Rp 4.19 triliun ($255 juta) oleh CFPB dan CSBS pada Januari karena pelanggaran perlindungan penipuan dan AML. CFPB menemukan bahwa Block tidak menyediakan agen layanan pelanggan langsung untuk Cash App, yang mencegah masalah penipuan dari ditangani dengan baik. Block telah mengalokasikan sumber daya keuangan dan lainnya yang signifikan untuk remediasi dan peningkatan kepatuhan.

New York State Department of Financial Services mengambil langkah tegas untuk memastikan akuntabilitas, termasuk penunjukan monitor independen untuk mengawasi langkah-langkah korektif. Block telah menerapkan kontrol kepatuhan baru pada tahun 2023, dan dampak denda pada pertumbuhan pengguna aktif bulanan Block telah dirasakan. Block adalah perusahaan pembayaran besar kedua yang menghadapi denda AML minggu ini, setelah Revolut didenda sekitar Rp 62.49 miliar ($3.8 juta) oleh Bank of Lithuania.

--------------------

Analisis Kami: Kegagalan Block dalam menerapkan kontrol AML dan perlindungan pelanggan menunjukkan kurangnya kesiapan dan kapasitas yang memadai dalam mengelola pertumbuhan cepat pada layanan keuangan digital. Jika tidak dilakukan perbaikan menyeluruh, Block berisiko kehilangan kepercayaan pengguna dan menghadapi sanksi lebih berat yang dapat menghambat ekspansi bisnisnya.

--------------------

Analisis Ahli:

Adrienne A. Harris: Rapid growth without a robust compliance function created significant vulnerabilities that violated financial services rules in New York.

Jeffries Analyst: Fines were already priced into Block's performance, but growth in active users slowed due to compliance issues.

--------------------

What's Next: Block kemungkinan harus terus meningkatkan sistem kepatuhan dan pengawasan internalnya, serta menghadapi pengawasan regulator yang ketat untuk mencegah pelanggaran serupa di masa depan dan menjaga reputasi perusahaan.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/york-fines-block-cash-app-211522541.html