Startup luar angkasa menghadapi ketidakpastian karena AS mengurangi pengeluaran federal, kata laporan.

Pada kuartal pertama tahun ini, pendanaan untuk perusahaan rintisan luar angkasa di AS mengalami penurunan sebesar 12,5% akibat pemotongan anggaran federal. Banyak perusahaan ini bergantung pada kontrak pemerintah, dan ketidakpastian dalam pemerintahan menyebabkan penundaan dalam proyek-proyek. Meskipun investasi di sektor luar angkasa mencapai Rp 34.53 triliun ($2,1 miliar) , ada kekhawatiran bahwa kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis dapat memperlambat perkembangan teknologi luar angkasa. Meskipun ada tantangan, investasi dalam perusahaan luar angkasa meningkat 12% menjadi Rp 133.20 triliun ($8,1 miliar) dalam 12 bulan terakhir. Di Eropa, jumlah kesepakatan investasi meningkat hampir 50% pada kuartal pertama, berkat anggaran Uni Eropa yang lebih besar dan fokus pada kemandirian. Perusahaan luar angkasa kini dianggap sebagai mitra penting dalam misi yang lebih efisien dan biaya yang lebih rendah.