Courtesy of InterestingEngineering
Angkatan Darat AS akan mulai memproduksi Trinitrotoluene (TNT) secara lokal, yang dikenal sebagai bahan peledak non-nuklir terkuat di dunia, setelah hampir 40 tahun. Dalam pengumuman resmi, Mitch McConnell, pemimpin Partai Republik di Senat AS, mengungkapkan bahwa Angkatan Darat akan memberikan dana sebesar Rp 7.15 triliun ($435 juta) kepada Repkon USA untuk membangun fasilitas produksi TNT di Graham, Kentucky. Fasilitas ini akan menjadi sumber TNT domestik pertama di AS sejak tahun 1980-an dan direncanakan dapat memproduksi 100.000 peluru per bulan pada tahun fiskal 2026.
Baca juga: Dengan fokus pada China, Trump mengambil tindakan segera untuk meningkatkan produksi mineral AS.
Keputusan untuk memproduksi TNT di dalam negeri ini diambil untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok asing, terutama dalam konteks meningkatnya kebutuhan senjata akibat perang di Ukraina. Meskipun produksi TNT dihentikan pada tahun 1986 karena masalah sosial dan lingkungan, kini teknologi baru memungkinkan proses produksi yang lebih aman dan efisien. Dengan adanya fasilitas ini, Angkatan Darat AS berharap dapat memperkuat keamanan nasional dan memastikan akses yang tepat waktu terhadap sumber daya penting bagi angkatan bersenjata.