Courtesy of TechCrunch

Mechanize: Startup Silicon Valley yang Kontroversial dengan Misi Otomatisasi Ekonomi Penuh

Mengotomatisasi semua pekerjaan dan ekonomi secara penuh menggunakan agen AI.

19 Apr 2025, 23.09 WIB

164 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Startup Mechanize berfokus pada otomatisasi semua pekerjaan dengan menggunakan agen AI.
Misi Mechanize menimbulkan kontroversi dan skeptisisme di kalangan publik dan profesional.
Tamay Besiroglu percaya bahwa otomatisasi dapat membawa kekayaan dan kemakmuran baru bagi manusia.

Silicon Valley, California, United States - Mechanize adalah startup baru di Silicon Valley yang didirikan oleh Tamay Besiroglu, seorang peneliti AI terkenal. Startup ini bertujuan untuk mengotomatisasi semua pekerjaan dan ekonomi secara penuh menggunakan agen AI. Misi ini memicu banyak kritik dan kekhawatiran, terutama karena Besiroglu juga mendirikan organisasi riset AI non-profit bernama Epoch.

Mechanize ingin menyediakan data, evaluasi, dan lingkungan digital untuk memungkinkan otomatisasi pekerja dalam pekerjaan apa pun. Besiroglu mengklaim bahwa pasar potensial untuk otomatisasi pekerja sangat besar, dengan total upah pekerja di AS sekitar Rp 296.01 quadriliun ($18 triliun) per tahun. Namun, banyak yang khawatir bahwa otomatisasi ini akan merugikan manusia, meskipun Besiroglu berargumen bahwa agen AI yang melakukan semua pekerjaan akan memperkaya manusia melalui pertumbuhan ekonomi yang eksplosif.

Epoch, organisasi riset AI yang didirikan oleh Besiroglu, juga terlibat dalam kontroversi sebelumnya terkait dengan transparansi dalam hubungan dengan OpenAI. Meskipun demikian, Mechanize didukung oleh investor terkenal seperti Nat Friedman, Daniel Gross, dan Jeff Dean. Besiroglu berpendapat bahwa upah manusia di dunia yang diotomatisasi AI harus meningkat karena pekerja manusia lebih berharga dalam peran pelengkap yang tidak dapat dilakukan AI.

Sumber: https://techcrunch.com/2025/04/19/famed-ai-researcher-launches-controversial-startup-to-replace-all-human-workers-everywhere/